Sekelompok orang tidak dikenal (OTK) memakai topeng menebar teror usai remaja berinisial RH (18) menggorok bocah perempuan inisial MZA (10) hingga tewas di (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka membakar rumah orang tua (ortu) pelaku pembunuhan tersebut.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Diketahui, RH membunuh MZA di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia pada, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 06.30 Wita. Pelaku menyerang korban yang hendak pergi mengaji bersama adiknya dengan mengendarai sepeda listrik.
Polisi kemudian bergerak usai menerima laporan dan mengamankan pelaku RH. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga membunuh korban karena dendam sering diejek.
“Kami juga belum paham kata-kata (ejekan) yang dilontarkan sampai dendam ini pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Kolaka Timur AKP Ahmad Fatoni saat konfirmasi, Jumat (5/9).
Belakangan sekelompok orang membakar rumah orang tua RH di Dusun I, Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia sekitar pukul 12.20 Wita pada hari RH membunuh bocah tersebut. Polisi masih menyelidiki terduga pelaku pembakaran.
“Iya benar rumah orang tua pelaku pembunuhan di Kolaka Timur dibakar,” kata Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha dalam keterangannya, Sabtu (6/9).
Irwan mengatakan dari keterangan saksi, sekelompok OTK itu mendatangi rumah orang tua pelaku dengan mengendarai motor. Beberapa di antaranya memakai penutup wajah.
“Menurut saksi, mereka sempat melihat ada sejumlah motor yang melintas kencang di sekitar lokasi. Beberapa orang terlihat memakai topeng,” jelas Irwan.
Rumah yang terbakar merupakan milik BR (57) yang merupakan ayah dari pelaku. Insiden ini mengakibatkan kerugian materiel sekitar Rp 20 juta usai bangunan berdinding kayu berukuran sekitar 10×6 meter persegi ludes terbakar.
“Untungnya barang-barang milik korban sempat diamankan lebih dulu, sehingga hanya bangunan yang habis terbakar,” ujar Irwan.
Irwan menegaskan kasus pembakaran rumah ini masih dalam penyelidikan. Petugas sudah mendatangi lokasi, melakukan olah TKP, serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
“Untuk sementara motif pembakaran belum diketahui. Saat ini kasusnya masih dalam lidik,” imbuh Irwan.
