Pria bernama Andi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sempat diamankan usai ketahuan menggalang donasi fiktif untuk korban kebakaran. Pelaku mengaku sudah sering meminta donasi ke pengendara namun baru ketahuan.
Pelaku tertangkap basah di Jalan Buakana, Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, Kamis (30/10) sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu, seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) melintas dan curiga dengan pelaku yang meminta sumbangan untuk korban kebakaran di Monginsidi Baru, Kelurahan Maricaya Baru.
“Dia (pelaku) minta sumbangan. Sementara itu di Monginsidi kan tidak ada kebakaran,” ujar petugas Satgas Kebersihan Kelurahan Buakana, Riadi yang ikut mengintrogasi pelaku usai tertangkap, Jumat (31/10/2025).
Riadi menuturkan petugas damkar yang curiga awalnya memanggil pelaku untuk dimintai klarifikasi. Namun pelaku berlari hingga dikejar oleh petugas damkar tersebut.
“Yang dia mintai sumbangan itu orang damkar. Jadi, pas ditanya baik-baik, lari itu orang. Diburu sama orang damkar,” katanya.
Pelarian pelaku berakhir di dekat tempat pembuangan sampah yang berada di sekitar lokasi. Pelaku kemudian diamankan dan dimintai klarifikasi terkait aksinya itu.
“Sampai di pembuangan sampah, jadi saya tahan,” ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku berasal dari Kelurahan Maricaya, Kecamatan Makassar. Pelaku sempat berbohong dengan mengaku tinggal di Rappocini.
“Ditanya bilang orang mana, dia bilang Rappocini. Ditanya bilang Rappocini mana, dia bilang Lorong 2, ternyata orang Kelurahan Maricaya,” ungkapnya.
Riadi menyebut pelaku awalnya mengaku baru pertama kali melakukan aksi meminta donasi fiktif. Namun, setelah didesak dia mengaku sudah sering melancarkan hal serupa.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Ditanya lagi bilang berapa kali minta beginian, dijawab baru kali ini. Pas didesak ternyata sudah sering,” tuturnya.
Pelaku juga mengaku uang hasil donasi dari pengendara digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Riadi menambahkan pelaku membawa sebuah tas yang diduga berisi uang hasil sumbangan namun tidak sempat diperiksa.
“Ditanya lagi bilang memang untuk apa dia minta sumbangan, dia bilang untuk makan,” bebernya.
Riadi mengatakan pelaku sempat hendak dibawa ke Dinas Sosial Makassar dan Polsek Rappocini. Namun, pelaku memohon ampun sehingga akhirnya dibebaskan.
“Mau dibawa ke Dinas Sosial, ke Polsek, dia menangis, memohon. Jadi, kita ambil dusnya (yang dipakai minta sumbangan). Diserahkan kembali uangnya dan disuruh jalan (pulang),” jelasnya.
Dia menambahkan pelaku dibebaskan karena berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun jika kembali berulah makan akan langsung ditindak.
“Disampaikan asal jangan melakukan lagi. Kalau didapat lagi, tidak ada toleransi,” sambungnya.
Lurah Buakana Siti Rahmiati Alwi membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya. Namun, dia memastikan pelaku bukan warganya.
“Iya, kemarin. Kejadiannya di Buakana. Bukan warga kami, tapi warga Kelurahan Maricaya. Menurut satgas kami yang mewawancarai (pelaku), itu hasil dari sumbangan untuk dirinya sendiri,” terangnya.
Pelaku Menangis Minta Maaf
Riadi mengatakan pelaku sempat hendak dibawa ke Dinas Sosial Makassar dan Polsek Rappocini. Namun, pelaku memohon ampun sehingga akhirnya dibebaskan.
“Mau dibawa ke Dinas Sosial, ke Polsek, dia menangis, memohon. Jadi, kita ambil dusnya (yang dipakai minta sumbangan). Diserahkan kembali uangnya dan disuruh jalan (pulang),” jelasnya.
Dia menambahkan pelaku dibebaskan karena berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Namun jika kembali berulah makan akan langsung ditindak.
“Disampaikan asal jangan melakukan lagi. Kalau didapat lagi, tidak ada toleransi,” sambungnya.
Lurah Buakana Siti Rahmiati Alwi membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya. Namun, dia memastikan pelaku bukan warganya.
“Iya, kemarin. Kejadiannya di Buakana. Bukan warga kami, tapi warga Kelurahan Maricaya. Menurut satgas kami yang mewawancarai (pelaku), itu hasil dari sumbangan untuk dirinya sendiri,” terangnya.
