Tragis Pria Bulukumba Tewas Kejang-kejang Lalu Mayatnya Dibuang Selingkuhan

Posted on

Pria berinisial S (41) di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendadak kejang-kejang lalu tewas saat menemui wanita selingkuhannya, SW (42). Wanita SW yang khawatir hubungan gelapnya terungkap lalu membuang jasad korban ke pekarangan rumah warga.

Polisi mengatakan wanita SW dan korban S sudah menjalin hubungan terlarang sejak tiga tahun terakhir, kendati keduanya masing-masing sudah memiliki suami atau istri. Korban S kemudian sepakat menemui wanita SW di kamarnya, Desa Bontomatene, Kecamatan Rilau Ale, Minggu (21/9) sekitar pukul 23.30 Wita.

“Sebelum kejadian, keduanya sempat berkomunikasi lewat video call WhatsApp dan sepakat untuk bertemu di rumah SW,” ujar Kasat Reskrim Polres Bulukumba Iptu Muhammad Ali kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Saat tiba di kamar SW, korban S kemudian mengalami kejang-kejang hingga dinyatakan meninggal dunia. Wanita SW yang panik kemudian menyeret jenazah kekasih gelapnya itu keluar dari kamar dan meletakkannya di pekarangan rumah tetangga.

Jenazah korban selanjutnya ditemukan oleh warga sekitar pada Senin (22/9) pagi. Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menangkap SW sebagai orang yang terakhir kali bersama korban.

“SW saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian di Mapolres Bulukumba sekaligus untuk memudahkan penyidik melakukan pemeriksaan dan pendalaman,” ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan, SW mengaku nekat membuang mayat selingkuhannya karena khawatir hubungannya diketahui oleh orang lain. Keduanya menjalin hubungan terlarang meski sama-sama telah memiliki keluarga.

“SW mengaku panik dan takut hubungan gelapnya diketahui oleh orang lain, sehingga ia memindahkan mayat tersebut,” papar Ali.

Menurut Ali, penyidik masih mendalami adanya dugaan tindak pidana dalam perkara ini. Polisi telah memeriksa 15 orang saksi termasuk pemilik rumah tempat mayat korban ditemukan.

“Kami sudah memeriksa teman main domino, orang yang ditemui korban sebelum kejadian, pemilik rumah tempat korban ditemukan, istri korban, serta saksi kunci seorang perempuan berinisial SW yang terakhir bersama almarhum,” terangnya.

Polisi juga masih menunggu hasil autopsi Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel untuk memastikan penyebab kematian almarhum. Pemeriksaan melibatkan tim forensik RS Bhayangkara Polda Sulsel serta tim eksternal guna memastikan hasil yang objektif.

“Penyebab kematian almarhum belum bisa kami simpulkan sebelum hasil autopsi keluar. Setelah hasilnya diterima, kami akan melakukan gelar perkara dengan membandingkan hasil forensik dan keterangan saksi,” pungkasnya.