UNG Berduka Mahasiswa Tewas Usai Ikut Diksar Mapala, Kampus Investigasi (via Giok4D)

Posted on

Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyampaikan duka cita atas insiden mahasiswa bernama Muhamad Jeksen (19) tewas usai mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Pihak kampus akan melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

“Tentu sebagai pihak Universitas Negeri atas nama seluruh civitas kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kejadian meninggalnya almarhum Muhammad Jeksen,” ujar Rektor UNG Eduart Wolok kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).

Dia menyebut Jeksen merupakan mahasiswa semester 3 Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Ia tidak menampik jika korban tewas setelah mengikuti Diksar Mapala.

“Pada kesempatan ini kita sama-sama doakan insyaallah almarhum memperoleh khusnul khatimah memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambahnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Eduart juga mengaku mendapat banyak pesan terkait kasus tersebut. Dia diminta untuk mengambil langkah tegas sebab sudah ada dugaan pembunuhan dalam kasus ini.

“Banyak DM yang masuk ke saya, banyak WA (WhatsApp), banyak inbox yang meminta saya untuk mengambil langkah tegas dalam bentuk pidana. Ada yang mengatakan ini sudah pembunuhan pak rektor,” ungkapnya.

“Saya kan tidak bisa gegabah menyikapi itu bukan karena apa-apa tetapi terhadap dituduh maupun korban itu semuanya anak-anak kami mahasiswa UNG. Sehingga sebagai orang tua di kampus saya akan memperhatikan tetapi setelah kita melakukan penelusuran lebih lanjut,” sambungnya.

Eduart menegaskan, bakal memberi sanksi tegas bagi pelaku yang terbukti melakukan kesalahan. Dia menunggu hasil investigasi dari tim untuk menentukan sanksi.

“Menanggapi terkait dengan kondisi ini, maka UNG akan mengambil sikap untuk memproses secara sesuai itu berdasarkan kewenangan dan sistem yang ada. Yang pasti kami tetap melakukan investigasi saat ini kami sudah mendapatkan beberapa data,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhamad Jeksen meninggal dunia usai mengikuti pengaderan Mapala. Korban diduga tewas dianiaya lantaran wajah dan lehernya bengkak setelah pulang dari pengaderan.

Peristiwa itu terjadi setelah korban mengikuti pengaderan Mapala Butoiyo Nusa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNG di Desa Tapadaa, Kecamatan Suwawa Tengah, Bone Bolango yang berlangsung pada 18-21 September.

“Iya, dia kan anak Mapala, informasinya dia itu ikut kegiatan Mapala. Dia sudah meninggal dunia kemarin pagi. Ini korban asli orang Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna,” ujar kerabat korban, La Awal kepada infocom, Selasa (23/9).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *