Viral di media sosial sejumlah anggota TNI diduga mendatangi kantor Polres Gorontalo usai terlibat cekcok masalah asmara. Kepala Penerangan Korem 133/Nani Wartabone Kapten Inf Suyono mengatakan informasi tersebut tidak benar.
“Tidak benar, tidak ada motif asmara, tidak ada anggota kami teriak-teriak di Polres Gorontalo. Kejadiannya tidak seperti itu, ini hanya salah paham saja,” kata Suyono saat dikonfirmasi infocom, Kamis (5/6/2025).
Aksi kedatangan anggota TNI di kantor Polres Gorontalo Jalan Achamad Al Wahab, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo terjadi pada Rabu (4/5) malam. Suyono mengatakan kedatangan anggota TNI itu untuk melaporkan kasus pemukulan yang dilakukan oknum polisi.
“Anggota kami semalam melaporkan kasus ini ke Polres Gorontalo, buat laporan kasus dugaan pemukulan itu (polisi),” ujar Suyono.
Dia menjelaskan, saat itu korban sedang mengendarai becak motor (bentor) hendak melintas di sebuah perumahan, namun terhalang sejumlah kendaraan di bahu jalan. Korban kemudian meminta tolong kepada pemilik motor di sekitar lokasi untuk memindahkan kendaraannya.
“Jadi, bermula ketika itu anggota (TNI) kami menaiki becak motor (bentor) saat itu anggota (TNI) kami hendak memasuki perumahan di kompleks Polres Gorontalo, jalan terhalang beberapa sepeda motor. Anggota (TNI) kami itu kemudian meminta tolong kepada pemilik sepeda motor yang ada di sekitar lokasi untuk memindahkan kendaraannya,” jelas Suyono.
“Saat bersamaan ada dua orang yang diduga anggota polisi di lokasi justru tersinggung dengan kata-kata permintaan anggota (TNI) kami,” tambahnya.
Suyono mengatakan oknum polisi yang menganiaya TNI tersebut merupakan anggota Brimob Polda Papua Barat. Dia menyebut oknum polisi yang melakukan penganiayaan tersebut dalam keadaan mabuk.
“Infonya oknum anggota Brimob Polda Papua Barat berada di Gorontalo sedang cuti, mereka ini dalam keadaan mabuk jadi saat itu anggota (TNI) kami dipukul itu bersama temannya dan tujuh masyarakat. Mereka tidak tahu dia anggota TNI. Setelah anggota bilang saya anggota baru oknum ini berhenti memukul,” ungkapnya.
“Kejadian sudah ditangani semalam jam 23.00 Wita dan sudah selesai sudah dipertemukan keduanya dan sudah salaman dan saling meminta maaf,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gorontalo Faisal Ariyoga A Harianja belum menanggapi saat dikonfirmasiinfocom terkait kasus tersebut.
Dalam video beredar, terlihat sejumlah anggota TNI memakai seragam mendatangi kantor Polres Gorontalo. Video itu kemudian dilengkapi dengan narasi bahwa viral video amatir cekcok antara para personel TNI vs Brimob di Polres Gorontalo dengan dugaan sementara karena asmara.