Viral BEM UNM Terobos PKKMB, Soroti Sengkarut Almamater-Jual Beli Nilai | Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menerobos kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), hingga viral di media sosial. Mereka menyuarakan berbagai persoalan di internal kampus, mulai masalah distribusi almamater hingga dugaan praktik jual beli nilai.

“Gerakan tersebut merupakan bentuk keresahan dan respons atas masalah internal UNM yang sampai hari belum terselesaikan,” kata Presiden Mahasiswa (Presma) BEM UNM, Syamry kepada infoSulsel, Rabu (13/8/2025).

Menurut Syamry, hingga saat ini masih banyak mahasiswa baru angkatan 2025 yang belum mendapatkan almamater, meski sudah membayar dan memegang kuitansi resmi. Karena itu, ia menyebutkan, ada banyak mahasiswa baru tidak menghadiri PKKMB.

“Banyak teman-teman maba (mahasiswa baru) yang sudah membayar dan ambil kuitansi tapi tidak mendapatkan almamater. Hal ini menandakan sistem tata kelola internal UNM masih bobrok dan jauh dari kata ideal,” tegasnya.

Padahal, kata dia, pihak birokrasi sudah berjanji saat aksi demonstrasi 31 Juli 2025 yang digelar BEM UNM untuk segera menyalurkan atribut tersebut. Janji tersebut kemudian dianggap tidak ditepati.

“Teman-teman mahasiswa baru hanya mendapatkan selembar kuitansi pembayaran tanpa almamater,” sebut dia.

Tak hanya itu, Syamry juga menyoroti dugaan praktik jual beli nilai di kampus. Menurut dia, ada oknum yang dicurigai sebagai dalang praktik haram tersebut tidak ditindak hingga saat ini. Sebaliknya mahasiswa yang terbukti justru ditindak dan dikenai sanksi.

“Sampai hari ini pimpinan belum mampu menindak oknum-oknum yang menjadi sindikat praktik jual beli nilai. Yang disayangkan adalah hanya mahasiswa yang mendapatkan sanksi dari praktik tersebut,” ungkapnya.

Di usia 64 tahun, kata dia, UNM semestinya mampu menyelesaikan persoalan internal dengan cepat dan tuntas. Sehingga tidak berlarut-larut dan menjadi masalah.

“Masih banyak problem-problem internal yang belum mampu untuk diselesaikan, sudah seharusnya di usia 64 tahun UNM yang terbilang matang sudah seyogyanya segala problematika tersebut bisa diselesaikan dengan cepat untuk itu kami layangkan,” jelasnya.

Wakil Rektor 3 UNM, Arifin Manggau menyayangkan aksi demonstrasi yang dilakukan BEM UNM saat kegiatan PKKMB. Menurutnya, kampus tidak pernah melarang mahasiswanya berdemonstrasi, hanya saja aksi itu bukan berarti bebas dilakukan.

“Tidak apa-apa, hal biasa seperti itu. Saya kira seluruh masyarakat bisa untuk menyampaikan ekspresinya, tapi bukan berarti bebas nilai. Apalagi di momen sakral, lalu adek-adek mahasiswa melakukan orasi, demonstrasi itu,” sebut Arifin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *