Viral di media sosial percakapan oknum perwira Polda Gorontalo berinisial AKBP R yang diduga meminta jatah ke penambang emas ilegal bernama Marten Yosi Basaur. Propam Polda Gorontalo kini mengusut kasus tersebut.
“Iya, sedang dalam proses penyelidikan Propam Polda Gorontalo,” ujar Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendro saat dikonfirmasi infocom, Senin (25/8/2025).
Oknum polisi itu diduga meminta jatah hasil tambang emas ilegal ke Marten Yosi Basaur pada Jumat (22/8). Hal itu berdasarkan video call WhatsApp yang direkam Marten.
Desmont menegaskan kasus yang menyeret perwira polisi itu ditangani Propam Polda Gorontalo. Dia memastikan akan bertindak tegas jika terbukti ditemukan pelanggaran.
“Propam Polda Gorontalo sudah melakukan pemeriksaan awal tentang kebenaran isi video tersebut. Karena kita harus cek betul bagaimana cerita sebenarnya di video tersebut,” katanya.
Sementara itu, Marten Yosi Basaur mengaku sudah menyetor sejumlah uang ke oknum polisi tersebut. Dia menyerahkan uang agar difasilitasi untuk bertemu dengan Kapolda Gorontalo Irjen Eko Wahyu Prasetyo.
“Iya, dia menjanjikan untuk menemukan saya dengan pak dirkrimsus dengan kapolda (Gorontalo), sampai hari saya dirugikan,” kata Marten saat dikonfirmasi infocom, Senin (25/8).
Dia menduga oknum polisi tersebut mempermainkannya hingga terus meminta uang. Bahkan belakangan, oknum polisi itu mengancam akan menangkapnya.
“Saya rasa bahwa ini permainan mereka semua untuk menangkap dan saya di situ diancam Kasubdit Intel (AKBP R) setoran ke dia (polisi) sebesar dua tiga alat. Nah, dengan beberapa bukti dia (polisi) minta uang,” bebernya.
“Dia (polisi) sempat mengancam saya, akan menangkap saya,” tambahnya.
Dalam video beredar, terlihat oknum polisi itu berkemeja putih melakukan video call dengan Marten. Video itu kemudian dilengkapi dengan narasi bahwa oknum AKBP R meminta uang setoran peti (pertambangan emas tanpa izin).