Viral! Video Anak SD Menangis Gegara Ayahnya, Settingan untuk Simpati Publik | Info Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Video siswa Sekolah Dasar (SD) bernama Galang Rawadhan (12) di Tojo Una-una, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang menangis gegara diminta berhenti sekolah oleh ayahnya viral di media sosial. Belakangan video tersebut ternyata settingan ayahnya, Rikson Lawadang demi mendapat simpati publik.

Video berdurasi 37 info tersebut mengundang respons publik. Pihak Polri melalui Kapolres Tojo Una-Una AKBP Ridwan Jason Maruli Hutagaol awalnya prihatin dengan kondisi Galang.

Dia lantas memerintahkan Kapolsek Unauna AKP Mustarim Abbas mendatangi rumah Galang dan memberikan bantuan perlengkapan sekolah serta sembako. Pihak Polres Touna juga bahkan akan membiayai seluruh biaya sekolah Galang hingga lulus.

“Video viral yang menampilkan tangisan Galang dengan baju sekolah mengundang keprihatinan Kapolres. Insyaallah biar kami berganti jabatan, hal ini akan kami sampaikan ke pejabat (Kapolsek) yang baru,” kata Mustarim dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

Namun, pada Minggu (15/6), Mustarim Abbas mengungkapkan fakta mengejutkan. Dia menyebut, video itu sengaja dibuat-buat agar mendapat simpati dan bantuan dana dari masyarakat.

“Itu (video viralnya) sebenarnya semacam film settingan. Informasi dari tetangga bilang itu semua disusun seperti film. Anak itu sebenarnya tetap sekolah, bukan tidak sekolah,” kata Mustarim Abbas kepada infocom, Minggu (15/6).

Polisi juga mengungkap uang bantuan yang diterima justru digunakan oleh ayah bocah SD itu untuk bermain judi online (judol). Hal itu diketahui setelah polisi menerima informasi warga sekitar.

“Info dari warga, kemudian kami tindak lanjuti info tersebut. Banyak yang sudah membantu. Iya, dia melakukan deposit sampai Rp 10 juta, bahkan Rp 5 juta berkali-kali, banyak sekali,” ungkapnya.

Mustarim menyebut, pihaknya sudah mengantongi bukti uang bantuan itu dipakai judi online berdasarkan bukti transaksi di ponsel milik Rikson.

“Makanya saya juga tidak terlalu gegabah bertindak. Tapi ini atas perintah, jadi kami telusuri juga. Orang-orang di sekitar sudah tahu karakter dan kebiasaannya. Saya sudah punya bukti keterlibatan judolnya itu,” bebernya.

“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin. Tapi kalau masih terus viral dengan konten seperti itu, nanti kami akan proses soal judi online-nya. Bisa dikenakan pasal penyalahgunaan bantuan atau penipuan publik,” pungkasnya.