Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) menegur langsung pengendara yang melawan arah di Jalan dr Leimena, , Sulawesi Selatan (Sulsel). Appi mengaku geram saat menyaksikan pengendara lawan arah yang menjadi biang kemacetan.
Peristiwa ini terjadi saat Appi terjebak kemacetan di lokasi tersebut, Sabtu (12/4) sekitar pukul 13.15 Wita. Appi yang mengemudikan mobil hendak menghadiri acara akikah di Perumahan Bukit Baruga namun terjebak macet di tengah jalan.
“Jadi kan panjang orang antre, panjang sekali, macet, saya turun ternyata biangnya orang melanggar. Saya cuma mau lihat, kenapa kau melanggar kasihan. Apa salahnya kalau kau ikuti itu aturan, gitu loh,” ujar Appi kepada infoSulsel, Sabtu (12/4/2025).
Saat itu, Appi mengaku sedang melintas di jalan tersebut dan terjebak kemacetan. Dia juga mengaku telah mendapat informasi jika hal tersebut sudah berlangsung lama.
“Iya saya terjebak, bukan cuma saya orang lain pun dan ternyata sudah lama sekali mi kondisinya begitu. Nah tadi saya sudah telepon Kapolrestabes, saya sudah telepon Dinas Perhubungan, kita mau tempatkan orang di situ,” katanya.
Appi menegur semua pengendara yang melawan arah dan diminta memutar kendaraannya. Akhirnya, lalu lintas di lokasi langsung lancar seketika.
“Saya suruh mundur semuanya yang melawan arah, langsung lancar dengan satu arah,” katanya.
Bahkan, kata Appi, masih ada pengendara beralasan saat ditegur. Meski alasannya jauh jika harus memutar, hal itu tetap tidak dapat diterima.
“Katanya sudah dekat, makanya saya bilang tidak bisa begitu. Apapun itu bentuknya,” katanya.
Dia juga mengingatkan bahaya jika pengendara melawan arah. Apalagi, rekayasa satu arah di jalan itu pasti sudah melalui kajian.
“Sama kejadian yang di luar (pinggir) tol jauh kalau memutar, tapi bayangkan kalau ada orang kencang karena merasa satu arah, dia tidak liat ada yang melawan arah, malam gelap bisa parah kalau kecelakaan,” katanya.
“Berbahaya sekali itu kalau kita melawan arah, tidak mungkin juga polisi membuat seperti itu kalau tidak ada kajiannya, pasti ada kajiannya,” tambah Appi.
Arus lalu lintas di ruas jalan tersebut sengaja dibuat satu arah agar tidak terjadi kemacetan. Jika ada yang melawan arah, kata Appi, maka kemacetan otomatis akan terjadi.
“Sengaja dibuat itu aturan supaya tidak macet. Bayangkan ini kalau ada orang di sana tidak mau mundur, terus pelanggar ini tidak bisa juga mundur,” katanya.
“Orang kita ini, orang sekolah, tahu aturan. Kenapa aturan itu harus terlanggar,” tuturnya.