Wali Kota Tidore Kepulauan Ogah Lepas Sofifi Jadi DOB: Ini soal Harga Diri

Posted on

Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara Muhammad Sinen menolak wilayah Sofifi di Kecamatan Oba Utara dimekarkan menjadi daerah otonomi baru (DOB). Menurut Sinen, Sofifi adalah harga diri Tidore.

“(Sofifi) harga diri Tidore, harga diri leluhur Tidore lebih besar dari pangkat yang saya pikul hari ini bapak ibu saudara sekalian,” kata Muhammad Sinen dalam orasinya di Kedaton Kesultanan Tidore, Kamis (17/7/2025).

Sinen mengatakan para leluhur Tidore selalu mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati. Namun, terdapat sekelompok orang yang berupaya memisahkan Sofifi dari Tidore lewat isu DOB.

“Tapi apa yang terjadi saat ini, mereka menginjak-injak harga diri kita, pemerintah provinsi tidak lagi tahu siapa mereka, kedudukan mereka,” katanya.

Dia juga mengingatkan ke pihak-pihak tertentu, agar tidak ikut campur dalam persoalan ini. Karena beberapa waktu lalu, terdapat sejumlah kelompok massa yang menggelar aksi demonstrasi menuntut DOB Sofifi.

“Orang-orang yang bukan KTP Tidore jangan ikut campur urusan Tidore. Saya tekankan ke Polres Tidore, saya minta hentikan demo itu,” katanya.

“Karena saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Dalam video itu, 15 orang yang demo itu, cuma hanya 5 orang yang punya KTP Tidore, yang lain itu KTP Halmahera Barat, Halmahera Utara, bahkan Ternate,” lanjutnya.

Sinen menegaskan akan bertindak jika seruannya tak diindahkan. Dia tidak ingin menyaksikan Sofifi berpisah dari Tidore di masa kepemimpinannya sebagai wali kota.

“Kalau kalian mau menuntut (Sofifi) harus dimekarkan (DOB), maka harus ikut jalur yang sebenar-benarnya. Hari Senin, kami siap terima kalian datang di kantor DPRD Tidore. Jangan lagi datang ke DPRD provinsi,” katanya.

Jika DPRD menyetujui melalui paripurna, hasilnya akan disampaikan kembali ke wali kota, dan selanjutnya diteruskan ke gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah.

“Sepanjang itu kalian tidak lakukan, jangan coba-coba lagi kalian mengganggu kenyamanan yang ada di Sofifi, karena Sofifi itu juga bagian dari wilayah Kota Tidore Kepulauan,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi menolak Sofifi jadi DOB itu berlangsung di Kedaton Kesultanan Tidore, Kamis (7/7) sekitar pukul 10.00 WIT. Aksi tersebut melibatkan perangkat adat Kesultanan Tidore, ASN, hingga warga dengan mengenakan pakaian dan ikat kepala warna putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *