Wanita di Bone Pernah Cerita Diperkosa Ayah-Kakak tapi Diabaikan Keluarga

Posted on

Wanita berusia 22 tahun yang diperkosa oleh ayah dan kakak kandungnya di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel), ternyata pernah menceritakan kasus yang dialaminya kepada keluarganya. Namun pihak keluarga mengabaikan karena tidak percaya peristiwa itu.

“Korban pernah sampaikan ke keluarganya, tetapi tidak dipercaya. Jadi dia diam saja,” ujar Pendamping UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bone, Martina Majid kepada infoSulsel, Minggu (27/4/2025).

Martina menceritakan, korban selama ini diadopsi oleh pamannya yang merupakan tetangganya. Sejak ibunya meninggal, korban dijadikan sebagai anak angkat hingga dewasa.

“Dulu ini korban tidak serumah dengan pelaku. Dia dijadikan sebagai anak angkat sama omnya yang juga tetangganya setelah ibunya meninggal,” katanya.

Selama ini korban berada di rumah pamannya dan tidak pernah ke rumahnya. Namun setelah pamannya meninggal, korban baru kembali ke rumahnya.

“Korban sudah lama tidak pernah ke rumahnya, karena selama ini di rumah omnya tinggal. Setelah omnya meninggal dia kembali ke rumahnya bermalam,” sebutnya.

Korban mulai diperkosa lebih dulu saat menginap di rumah kakaknya pada Juni 2024. Korban diperkosa berulang kali oleh saudaranya sendiri.

“Waktu bulan Juni tahun 2024 itu dia bermalam dan dikasih begitu sama kakaknya. Kemudian ada juga kejadian pada bulan Oktober dan November oleh kakaknya,” sambung Martina.

Belakangan, korban kembali mengalami kekerasan seksual oleh ayahnya sendiri pada Februari 2025. Korban diperkosa saat tidur.

“Setelah itu di bulan Februari 2025 dia pergi bermalam di rumah bapak kandungnya. Bapaknya tidak tinggal di situ, karena sudah lama tinggalkan rumah, dan saat berada di rumah bapaknya, korban langsung juga dikasih begitu (perkosa),” jelasnya.

Martina menambahkan, korban tidak melaporkan masalah itu karena takut dengan ayahnya yang temperamen. Korban juga diancam oleh kakak kandungnya.

“Itu juga bapaknya dikenal anarkis sama anaknya, jadi korban takut, karena sejak kecil kan dia liat kelakuan bapaknya. Sementara kakaknya juga pemain karate, dan memang ada pemaksaan di situ. Baru pi ketahuan setelah diketahui oleh kakak angkatnya,” ujar Martina.

Sebelumnya diberitakan, kasus ini baru dilaporkan korban pada Kamis (24/4). Polisi yang melakukan penyelidikan telah menangkap kakak korban inisial HD, sementara ayah korban inisial JM masih dalam pengejaran.

“Terduga pelaku kakaknya dan terduga pelaku bapaknya. Kami sudah menahan kakaknya, dan bapaknya masih dilakukan pencarian,” ujar Kasat Reskrim Polres Bone Iptu Alvin Aji Kurniawan kepada infoSulsel, Minggu(27/4).