Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu menyulap area branggang dan halaman kantor Lapas menjadi kebun jagung produktif. Program ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian dengan memanfaatkan lahan kosong yang tidak terpakai.
“Jadi ini merupakan program kemandirian. Kami ingin memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi para warga binaan,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Palu, Makmur kepada infocom, Minggu (1/6/2025).
Kegiatan penanaman jagung ini mulai dilakukan Sabtu (31/5) oleh sejumlah warga binaan. Mereka dibimbing oleh petugas Lapas dan penyuluh pertanian.
“Pembukaan lahannya sudah dimulai bulan Mei lalu, luas lahannya ini sekitar kurang lebih 450 meter. warga binaannya ada empat yang khusus di kebun jagung,” terangnya.
Makmur menjelaskan, bahwa kegiatan ini juga sebagai bentuk rehabilitasi dan pemberdayaan. Jagung ini ditanam di area branggang yang sebelumnya tidak termanfaatkan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Lahan ini dulunya tidak termanfaatkan, tetapi kini menjadi lingkungan hijau dan produktif di dalam Lapas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan mengapresiasi langkah yang dilakukan Lapas Palu. Ia menilai bahwa program ini sejalan dengan semangat revitalisasi pemasyarakatan yang menekankan pentingnya pembinaan yang produktif dan berkelanjutan.
“Kami mendukung penuh setiap satuan kerja yang berinovasi dalam pembinaan warga binaan. Pemanfaatan lahan kosong menjadi kebun produktif seperti ini adalah langkah konkret dalam membekali mereka dengan keterampilan yang akan berguna setelah bebas nanti,” ujar Bagus Kurniawan dalam keteranganya, Minggu (1/6).
Sebagai informasi, branggang merupakan area di sekitar pagar atau dinding Lapas yang paling tinggi dan dijaga ketat. Branggang juga merupakan area yang sering diperiksa oleh petugas Lapas untuk memastikan kondisi keamanan dan ketertiban.