Warga di Luwu Timur Demo PT Vale Tuntut Hak Tanah di Jalur Seba-seba

Posted on

Warga yang tergabung dalam rumpun Pong Salamba menggelar aksi demonstrasi di kawasan PT Vale, Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel). Massa menuding PT Vale telah menyerobot lahan milik warisan leluhur mereka yang berada di jalur Seba-seba perbatasan Luwu Timur-Morowali.

Pantauan infoSulsel di depan Perumahan Pontada, Desa Magani, Kecamatan Nuha, Luwu Timur, Rabu (30/4/2025), massa mulai berunjuk rasa sekitar pukul 10.25 Wita. Mobil pikap yang dijadikan sebagai mobil komando diparkir di depan gerbang.

Para demonstran menyampaikan aspirasi lewat pengeras suara. Massa juga membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutannya.

Tampak sekuriti PT Vale terlihat berjaga di dalam perumahan. Aparat kepolisian dan TNI juga terlihat berjaga di lokasi.

“Kami datang ke sini, menuntut hak nenek moyang kami. Kami aksi damai, hanya ingin menuntut hak kami,” ucap Wakil Jenderal Lapangan, Awal dalam orasinya.

Demonstran menyebut, tanah yang berada di wilayah Seba-seba adalah tanah milik Pong Salamba dan keturunannya. Massa menuding PT Vale secara sepihak mengambil dan menggunakannya.

“PT Vale datang begitu saja menyerobot, menghancurkan dan menghilangkan apa yang telah nenek moyang pertahankan sejak tahun 1900,” katanya.

“PT Vale malahan mencoba memprovokator kami dan warga dengan membangun komunikasi di luar rumpun Pong Salamba, kami cucu cicitnya malahan dilaporkan dan ancam,” sambungnya.

Para demonstran juga terus mencoba mendorong pagar untuk memaksa masuk menemui pihak PT Vale. Awal menyebut, dirinya bersama warga tidak akan meninggalkan lokasi tersebut sebelum pihak PT Vale menemuinya.

“PT Vale tidak pernah memberi ruang untuk diskusi, semestinya mereka membuka ruang. Kami punya bukti bangunan adat dan makam nenek moyang kami di sana,” ungkapnya.

Salah satu staf PT Vale sempat menemui demonstran namun enggan diwawancarai. Pihak PT Vale meminta 5 orang dari massa untuk masuk menyampaikan aspirasi mereka.