Warga di Parepare Temukan Bunker Diduga Peninggalan Jepang Saat Gali Bukit

Posted on

Warga di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan bunker saat menggali bukit menggunakan ekskavator. Bunker tersebut diduga merupakan fasilitas pertahanan Jepang saat perang dunia kedua.

Banker itu ditemukan di Jalan H Andi Muhammad Arsyad, Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang, Parepare pada Rabu (6/8) sore. Bunker itu terdiri dari 6 lubang dan 5 di antaranya saling terhubung.

“Jadi ini sebenarnya ada aktivitas galian warga di lokasinya. Ini sudah berlangsung beberapa hari. Tetapi, bunker ini ditemukan oleh penggali ekskavator pada hari Rabu sore,” kata Camat Soreang, Awaluddin kepada infoSulsel, Jumat (8/8/2025).

Awaluddin mengatakan pintu bunker itu berukuran sekitar 1×2 meter yang saling terkoneksi. Lalu di dalamnya ada ruangan besar berukuran 4×4 meter.

“Tadi kami masuk di lubang pertama itu ternyata ada aksesnya terhubung. Cuma sudah ada banyak sampah dan timbunan, jadi penghubungnya agak kecil. Kalau di dalam itu besar,” bebernya.

Sementara peneliti independen bernama Joko menduga bunker itu merupakan fasilitas pertahanan pasukan Jepang. Dia memperkirakan bunker itu dibangun antara tahun 1942 hingga 1945.

“Ini diduga merupakan fasilitas pertahanan Jepang di era Perang Dunia ke-2. Jadi kira-kira dibangun dalam kurun waktu 1942 sampai 1945 di masa pendudukan Jepang,” katanya.

Menurutnya, bunker itu digunakan sebagai pendukung instalasi telekomunikasi pasukan Jepang. Dia menjelaskan, pasukan Jepang membuat bunker itu untuk memantau serangan dari laut.

“Jadi ini penempatan perangkat telekomunikasi sekaligus penempatan bunker untuk pemantauan maupun mengantisipasi serangan yang datang dari arah laut,” jelasnya.

Joko menemukan beberapa benda yang diduga peninggalan Jepang dalam bunker. Salah satunya keramik batu berbentuk bulat warna coklat yang diduga perangkat instalasi radio Jepang.

“Ini bagian dari instalasi radio Jepang. Kita juga temukan beberapa benda modern yang sudah bercampur di sini. Namun ada beberapa relief terindikasi sisa peninggalan Jepang,” ungkapnya.