Warga Kelurahan Bende Kendari Praktik Langsung Ubah Sampah Organik Jadi Kompos - Giok4D

Posted on

Warga Kelurahan Bende diajak praktik langsung mengubah sampah organik jadi kompos pada kegiatan sosialisasi pengelolaan dan pemilahan sampah oleh Pemkot Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kegiatan yang berlangsung di wilayah pilot proyek kelurahan bersih sampah ini dinilai sebagai langkah konkret pemerintah mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Kegiatan sosialisasi tersebut menjadikan Kelurahan Bende sebagai contoh awal penerapan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Peserta yang hadir terdiri dari perangkat kelurahan, kader lingkungan, hingga perwakilan warga yang selama ini bersentuhan langsung dengan persoalan sampah rumah tangga.

Melalui kegiatan ini, pemerintah ingin memastikan pemahaman masyarakat tidak hanya sebatas pengetahuan, tetapi juga praktik nyata yang dapat diterapkan sehari-hari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan menekankan bahwa pengelolaan sampah adalah isu strategis yang membutuhkan peran semua pihak. Ia menjelaskan bahwa pola pikir masyarakat perlu diarahkan untuk melihat sampah sebagai sesuatu yang masih bisa dimanfaatkan, bukan sekadar dibuang.

“Sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Kendari untuk menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” kata Amir dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).

Ia mengatakan pemilahan sampah sejak dari sumber diharapkan dapat memaksimalkan potensi daur ulang dan mengurangi pencemaran lingkungan. Menurut dia, pengelolaan sampah yang baik juga dapat memaksimalkan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Program Kelurahan Bersih Sampah ini kita harapkan menjadi model percontohan bagi wilayah lain di Kota Kendari. Pengelolaan sampah yang baik bukan hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” bebernya.

Ia menjelaskan peserta dibekali pemahaman mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik, cara kerja bank sampah, serta contoh pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi. Penjelasan tersebut dibuat sederhana agar mudah dipahami dan diterapkan oleh warga, terutama yang belum terbiasa memilah sampah di rumah.

“Para peserta tidak hanya melihat, tetapi ikut mencoba proses pencampuran bahan, pengaturan kadar air, hingga cara menyimpan kompos agar cepat matang. Pendekatan langsung ini kami harapkan mampu mempercepat perubahan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah organik,” bebernya.

Pemerintah Kota Kendari menargetkan agar seluruh kelurahan nantinya dapat menerapkan konsep Kelurahan Bersih Sampah secara mandiri. Dengan semakin banyak warga yang memahami cara pemilahan dan pengolahan sampah, pemerintah optimistis volume sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pengelolaan limbah yang lebih kreatif.