Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta warga meningkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem pada Desember 2025. Curah hujan tinggi diperkirakan akan terjadi di 8 daerah dan 5 di antaranya dengan status siaga.
“Kami mengimbau dan mengharapkan warga masyarakat agar di kondisi cuaca yang ekstrem ini dan anomali cuaca agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan, khususnya di daerah rawan bencana karena bencana ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja,” ujar Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada infoSulsel, Senin (1/12/2025).
Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim BMKG Sulsel 8 daerah status waspada dengan curah hujan 150-200 mm yakni Barru, Bone, Gowa, Makassar, Maros, Sinjai, Soppeng dan Takalar. 5 di antaranya tatus siaga dengan curah hujan 200-300 mm yakni Barru, Gowa, Makassar, Maros dan Pangkep.
Di Barru wilayah dengan status siaga yakni Kecamatan Barru, Pujananting, Taneteriaja dan Tanete Rilau. Selanjutnya di Gowa yakni Kecamatan Parangloe, Pattalassang, Sombaopu dan Tinggimoncong. Kota Makassar yakni Kecamatan Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Manggala, Panakkukang, Rappocini, Tallo,Tamalanrea, dan Tamalate.
Selanjutnya Maros yakni Kecamatan Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Lau, Mandai, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, Tanralili, Tompobulu dan Turikale. Sementara di Pangkep status siaga di Kecamatan Balocci, Bungoro, Labakkang, Liukangtupabbiring Utara, Liukangtupabbiring, Mandalle, Marang, Minasatene, Pangkajene, Segeri, dan Tondong Tallasa.
Warga di wilayah ini, kata Amson, diharapkan meningkatkan kewaspadaan selama cuaca ektrem yang diperkirakan mulai 1-10 Desember. BPBD kabupaten/kota di wilayah tersebut juga disiagakan untuk antisipasi jika terjadi bencana angin kencang, banjir dan longsor.
“Kami berharap warga masyarakat menghindari tempat-tempat yang selama ini rawan bencana baik itu banjir maupun longsor dan khusus untuk masyarakat yang berada di zona rawan agar semua peralatan, atau dokumen penting disimpan pada tempat yang aman,” katanya.
“Bagi yang memiliki anak atau anggota keluarga yang rentan, agar dijaga. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan mudah untuk dievakuasi. Selain itu, mengingat banyak juga angin kencang, agar menjauhi pohon atau bangunan rawan roboh, berlindunglah di tempat aman atau bangunan kokoh saat situasi darurat seperti angin kencang dan banjir,” sambung Amson.
Sementara pemkab/pemkot di Sulsel juga diimbau untuk rutin mengecek titik rawan bencana di wilayahnya masing-masing. Termasuk rutin memberi informasi ke masyarakat terkait kondisi cuaca terkini dan potensi bencana di wilayah masing-masing.
“Pemerintah daerah juga senantiasa melakukan pengecekan di titik yang sering terjadi bencana. Memantau warga dan senantiasa menyampaikan pemberitahuan resmi kepada masyarakat terkait kondisi cuaca di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.







