Sejumlah fenomena astronomi akan menghiasi langit Bumi di bulan November 2025. Fenomena tersebut antara lain supermoon yang lebih terang dari biasanya hingga hujan meteor yang siap memanjakan mata para pengamat bintang.
Fenomena-fenomena ini bukan hanya indah untuk disaksikan, tetapi juga menjadi momen yang memperlihatkan keajaiban alam semesta. Nah, lantas apa saja fenomena astronomi tersebut? Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini!
Melansir dari infoEdu, berikut adalah daftar fenomena astronomi yang akan terjadi selama bulan November ini:
Berdasarkan Starwalk Space, supermoon yang akan terjadi Bulan ini akan lebih besar 7,9% dan lebih terang dari Bulan purnama biasa. Fenomena tersebut terjadi pada Rabu, 5 November 2025.
Supermoon hanya terjadi sesaat, yaitu ketika posisi Bulan berada tepat di seberang Matahari jika dilihat dari Bumi. Meski begitu, Bulan akan tampak bulat sempurna dan bercahaya terang mulai sehari sebelum hingga sehari sesudah puncak fenomena tersebut.
Menurut Popular Science, setiap Bulan purnama memiliki nama khusus yang berakar dari tradisi penduduk asli Amerika. Untuk bulan November, supermoon kali ini dikenal dengan sebutan Full Beaver Moon.
Nama ini merujuk pada masa ketika berang-berang mulai berlindung di pondok mereka dan menyiapkan persediaan makanan untuk menghadapi musim dingin panjang, sebagaimana dijelaskan dalam Almanak Petani.
Pada masa puncak perdagangan bulu di Amerika Utara, periode ini juga dikenal sebagai waktu menjebak berang-berang karena bulu tebal mereka banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakaian hangat musim dingin.
Sementara itu, menurut Center for Native American Studies, Bulan purnama di bulan November juga kadang disebut Baashkaakodin Giizis, yang berarti Freezing Moon, menggambarkan datangnya cuaca dingin pertama di wilayah Amerika Utara.
Fenomena astronomi ini akan terjadi pada 11-12 November 2025. Sayangnya, hujan meteor ini cukup lemah karena maksimal hanya menghasilkan hingga 5 meteor per jam.
Pada tahun 2025 intensitas hujan meteor ini diperkirakan akan sedikit meningkat, terutama sekitar 3 November. Namun sayangnya, momen tersebut bertepatan dengan periode Bulan purnama, sehingga cahaya bulan yang terang dapat mengganggu visibilitas pengamatan meteor.
Menurut Starwalk Space, hujan meteor Taurid Utara sebenarnya aktif cukup lama, yakni dari 20 Oktober hingga 10 Desember 2025, dan dapat diamati dari berbagai belahan dunia.
Hujan meteor Leonid sangat dikenal karena menghasilkan badai meteor yang spektakuler. Pada tahun 1966, misalnya, pengamat di Amerika Serikat melaporkan badai meteor luar biasa dengan intensitas mencapai 40 hingga 50 meteor per info.
Meski begitu, pada tahun 2025 fenomena ini akan tampil lebih tenang dengan sekitar 10 meteor per jam, sesuai rata-rata tahunan biasanya. Puncak hujan meteor Leonid akan terjadi tiga hari sebelum fase bulan baru.
Kondisi ini menguntungkan para pengamat, karena minimnya cahaya Bulan membuat meteor lebih mudah terlihat di langit malam. Fenomena ini sendiri aktif antara 6 hingga 30 November 2025 dan dapat disaksikan dari berbagai wilayah.
Fase Bulan baru diperkirakan jatuh pada 20 November 2025. Pada saat ini, posisi Bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi terang Bulan menghadap menjauh dari Bumi. Momen ini menjadi waktu terbaik untuk mengamati bintang, planet, atau fenomena langit lainnya, karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu pandangan.
Itulah daftar fenomena astronomi sepanjang bulan November 2025. Semoga bermanfaat ya, infoers!
