Enam lurah di , Sulawesi Selatan (Sulsel), diperiksa usai duga tidak netral menjelang pemilihan ketua RT/RW. Perkara ini ditindaklanjuti Pemkot Makassar berdasarkan laporan dari masyarakat
“Keluhan masyarakat, ada laporan masyarakat dan kami klarifikasi,” ucap Kepala BKPSDM Makassar Kamelia Thamrin Tantu kepada infoSulsel, Kamis (27/11/2025).
Keenam lurah tersebut adalah Lurah Maccini Sombala Fuad Raking Bading, Lurah Buloa Naz Alamsyah, Lurah Balang Baru Syamsuardi, Lurah Parangtambung dan Lurah Antang. Mereka menjalani pemeriksaan di kantor BKSDM Makassar pada Selasa (25/11).
“Kami sudah klarifikasi kepada mereka bagaimana, kenapa di sana. Kita minta keterangannya,” kata Kamelia.
Kamelia belum menjelaskan lebih lanjut hasil pemeriksaan tersebut. Dia berdalih persoalan ini akan dikawal langsung oleh Sekda Makassar Andi Zulkifly Nanda.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
“Mungkin bisa ditanya ke Pak Sekda,” imbuh Kamelia.
Sementara itu, Andi Zulkifly mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan enam lurah tersebut. Dari hasil pemeriksaan sementara, mereka menepis tudingan tidak netral menjelang pemilihan ketua RT/RW.
“Saya kira mereka sudah menjawab dan laporan-laporan ini memang tidak disertai bukti. Makanya saya sampaikan kepada lurah-lurah untuk segera melaksanakan kegiatan pemilihan RT/RW ini dengan berpedoman kepada regulasi Perwali 20 tahun 2025 tentang Tata Cara Pemilihan RT/RW,” kata Andi Zulkifly.
Andi Zulkifly berharap para lurah mengawal dengan baik pelaksanaan pemilihan ketua RT/RW akhir Desember 2025. Pihaknya juga sudah meminta pemerintah kecamatan untuk membangun posko terkait pemilihan RT/RW.
“Lurah ini harus netral dalam melaksanakan pemilihan RT/RW. Tentu kalau ada yang tidak netral, ada laporan dan itu terbukti, pasti akan dikenai sanksi sesuai dengan sanksi kepegawaian karena lurah itu adalah pelayan masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah satu lurah sempat mendapat sorotan usai dituding mendukung salah satu kandidat ketua RT di Makassar. Dia adalah Lurah Buloa Naz Alamsyah.
Dalam video beredar, Naz diduga membagikan kupon sembako kepada warga di RT 02/RW 03, Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Minggu (23/11). Namun Naz menepis tudingan dirinya sedang mengkampanyekan calon ketua RT yang diusungnya.
“Iya, saya itu (dalam video viral). Itu pribadi yang membagi (kupon sembako). Itu saya bagi itu uang saya sendiri hasil TPP cair. Saya beli minyak sama gula. Bukan bantuan dari dinas, bukan. Dari saya pribadi,” ujar Naz.
