Tanggal 6 November 20025 memperingati hari apa? Ternyata ada berbagai momen penting di berbagai belahan dunia yang dirayakan hari ini.
Salah satunya Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata yang dirayakan secara global. Selain itu ada perayaan Hari Saksofon Nasional di Amerika Serikat dan Hari Pengucapan Syukur di Liberia.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Setiap perayaan tersebut memiliki kisah yang menarik untuk diketahui. Nah, di bawah ini infoSulsel mengulas sejarah dan latar belakang masing-masing perayaan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Yuk simak!
Tanggal 6 November diperingati sebagai Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata secara global. Hari peringatan ini ditetapkan oleh majelis Umum PBB pada 5 November 2001 melalui resolusi A/RES/56/4.
Melansir laman resmi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), hari peringatan ini dilatarbelakangi kondisi pencemaran lingkungan akibat perang. Korban perang yang dihitung dan dipublikasi kerap kali adalah tentara dan warga sipil, padahal lingkungan juga menjadi korban.
Di mana saat perang sumur-sumur dan air tercemar, tanaman dibakar, hutan ditebang, tanah diracuni, dan hewan dibunuh untuk mendapatkan keuntungan militer.
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menemukan bahwa selama 60 tahun terakhir, setidaknya 40 persen dari seluruh konflik internal telah dikaitkan dengan eksploitasi sumber daya alam, baik sumber daya bernilai tinggi seperti kayu, berlian, emas, dan minyak, maupun sumber daya langka seperti tanah dan air yang subur. Konflik yang melibatkan sumber daya alam juga ditemukan dua kali lebih rentan.
PBB kemudian mengambil tindakan bahwa lingkungan merupakan bagian dari strategi pencegahan konflik, pemeliharaan perdamaian, dan pembangunan perdamaian. Hal ini karena perdamaian yang langgeng tidak akan tercapai jika sumber daya alam yang menopang mata pencaharian dan ekosistem dihancurkan.
Sebagai langkah tindak lanjur dari penetapan Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata, pada 27 Mei 2016 Majelis Lingkungan Hidup PBB mengadopsi resolusi UNEP/EA.2/Res.15. Resolusi ini mengakui peran ekosistem yang sehat dan sumber daya yang dikelola secara berkelanjutan dalam mengurangi risiko konflik bersenjata, dan menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap implementasi penuh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang tercantum dalam resolusi Majelis Umum 70/1, berjudul “Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development“.
Tanggal 6 November diperingati sebagai Hari Saksofon Nasional di Amerika Srikat setiap tahunnya. melansir National Today, tanggal perayaan ini bertepatan dengan hari ulang tahun Antoine-Joseph ‘Adolphe’ Sax, penemu saksofon.
Adolphe Sax menemukan saksofon pada tahun 1841 dan mematenkannya pada tahun 1846. Penemu asal Belgia ini awalnya mempelajari mempelajari seruling dan klarinet.
Diketahui, Sax sempat menciptakan banyak alat musik sebelum saksofon. Ia menciptakan berbagai instrumen tiup logam termasuk saksofon, saksotromba, dan saksofon horn. Namun, instrumen-instrumen ini tidak pernah sepopuler saksofon di komunitas musik dan dengan cepat menghilang.
Impian Sax untuk saksofon adalah agar dapat memainkan rentang nada rendah hingga tinggi dalam sebuah orkestra. Ia awalnya menciptakan 14 saksofon dengan ukuran berbeda, dari sopranino hingga kontrabas, untuk menghasilkan spektrum nada musik.
Saksofon mengalami banyak perubahan desain seiring waktu, dan bukan hanya oleh penemunya. Ketika paten Sax berakhir pada tahun 1866, Millereau Co menciptakan dan mematenkan versi saksofon dengan tuts F kres bercabang, dan Goumas mematenkan versi dengan sistem penjarian Boehm yang terinspirasi dari klarinet.
Kemudian, pada tahun 1881, Sax memperluas paten aslinya dan melakukan beberapa penyesuaian untuk memperluas jangkauan oktaf instrumen tersebut hingga mencakup B flat, A, F flat, dan G.
Saat ini, hanya empat dari 14 saksofon ciptaan penemunya yang digunakan, yaitu sopran, alto, tenor, dan bariton. Saksofon tidak pernah digunakan dalam orkestra klasik, karena ditemukan jauh setelah biola dan piano. Pada tahun 1914, saksofon mulai banyak digunakan dalam band-band jazz, menginspirasi banyak lagu dan tarian klasik.
Hari Pengucapan Syukur di Liberia atau “Thanksgiving Liberia” adalah perayaan tahunan yang dirayakan pada Kamis pertama bulan November. Tahun ini jatuh pada 6 November 2025.
Melansir National Today, hari perayaan ini untuk bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat-Nya terhadap rakyat. Thanksgiving adalah hari libur nasional di Liberia.
Perayaan ini diadopsi dari tradisi Amerika, dan dirayakan dengan gaya asli Amerika yang sama selama bertahun-tahun. Kendati demikian Thanksgiving kini telah menyerap sentuhan budaya lokal Afrika.
Perayaan ini berakar dari masa ketika Liberia masih menjadi koloni American Colonization Society. Orang-orang Afro-Amerika di Liberia, di bawah pengaruh kuat Amerika, mengadopsi tradisi ini dan terus merayakannya sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan, kepedulian terhadap rakyat, dan doa untuk kesejahteraan mereka.
Liberia sendiri merupakan proyek American Colonization Society pada abad ke-19 yang meyakini bahwa orang kulit hitam akan memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan kebebasan dan kemakmuran di Afrika, bukan di Amerika. Antara tahun 1822 dan 1861, Perang Saudara Amerika membuka jalan bagi 15.000 orang Amerika kulit hitam dan sekitar 4.000 orang Afrika Karibia untuk pindah ke Liberia.
Sejak kedatangan orang-orang ini di Liberia, negara ini telah mengembangkan identitas Amerika-Liberia. Liberia adalah republik Afrika pertama yang merdeka, tetapi tetap mempertahankan tradisi warisan merayakan Thanksgiving di antara tradisi Amerika lainnya dan terus merayakannya hingga saat ini.
Negara ini memberlakukan undang-undang pada tahun 1883 yang menetapkan secara resmi bahwa Kamis pertama bulan November akan dirayakan sebagai Hari Thanksgiving setiap tahun. Sejak itu, proklamasi Presiden dibuat setiap tahun untuk memperingati Thanksgiving.
