Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mencatat 8.875 warga Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) kawin tidak tercatat dan tidak memiliki buku nikah. Hal itu dipicu nikah siri dan pernikahan dini anak di bawah umur.
“Data per 31 Desember 2024 itu ada sebanyak 8.875 orang yang tidak memiliki buku nikah. Ini data per orang bukan per pasangan,” ungkap Kadisdukcapil Parepare, Suriani kepada infoSulsel, Jumat (4/7/2025).
Disdukcapil juga mencatat warga yang tak memiliki buku nikah melalui sebaran kecamatan. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Soreang.
“Bacukiki itu ada 1.365, Ujung 1.963, Soreang 2.875, Bacukiki Barat 2.672. Kalau dilihat data itu Soreang paling banyak. Ini kita dorong agar minimal bisa menekan,” ujar dia.
Suriani menjelaskan, warga yang tidak memiliki buku nikah karena proses pernikahannya tidak diakui negara. Seperti nikah siri dan pernikahan dini anak di bawah umur.
“Salah satunya nikah siri. Yang kedua, kalau dia tidak nikah siri, berarti ada kejadian tapi dia tidak nikah. Yang sudah nikah, tidak tercatat karena dia di bawah umur,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, warga yang kawin tidak tercatat itu bakal kesulitan mengurus administrasi kependudukan anaknya. Mereka juga akan sulit jika mau melakukan pernikahan resmi.
“Akte kelahiran anak yang dilahirkan itu tidak tercantum nama ayahnya. Selain itu konsekuensinya pada saat mau nikah pasti tidak bisa. Karena sudah ada kawin tidak tercatat tertulis,” ungkapnya.
Pihak Disdukcapil mencatat jumlah kawin tak tercatat itu berdasarkan pengajuan data administrasi kependudukan. Datanya itu terintegrasi langsung dari pusat.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Biasanya ada yang mau itu KK atau KTP itu kan kita minta buku nikahnya. Kalau ada anaknya lalu tidak ada nomor buku nikahnya berarti dia statusnya kawin tidak tercatat,” bebernya.
Warga yang tidak memiliki buku nikah itu didorong untuk mengikuti program nikah massal Pemkot. Cukup mendaftarkan diri di KUA dengan melengkapi berkas.
“Insyaallah pada peringatan HUT RI, Pemkot akan kerjasama dengan empat KUA, kita akan menggelar nikah massal. Kita target 100 pasang untuk dinikahkan secara gratis,” kata dia.