AHY Tinjau IPAL Losari Makassar, Minta Sambungan Rumah Air Limbah Diperbanyak

Posted on

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). AHY meminta pemerintah daerah ikut membangun sambungan rumah (SR) air limbah untuk memaksimalkan kinerja IPAL Losari.

Pantauan infoSulsel di lokasi, Kamis (10/7/2025) sekitar pukul 16.05 Wita, AHY datang mengenakan kemeja hitam berwarna hitam dan celana warna cokelat. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham serta Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sudah berada di lokasi menyambut kedatangan AHY.

Pelaksana tugas (Plt) PDAM Makassar Hamzah Ahmad juga sudah berada di lokasi. Hamzah sudah lebih dulu berada di IPAL Losari melakukan persiapan di kolam pengolahan limbah utama yang menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) yang menjadi fokus kunjungan AHY.

AHY kemudian mengecek IPAL Losari yang turut dikawal Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana. Ketum Partai Demokrat itu turut didampingi Plh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulsel, Albert Reinaldo menuju area maket atau site plan IPAL Losari.

Teknologi MBBR yang digunakan dalam sistem menjadi perhatian utama dalam rangkaian kunjungan AHY di Makassar. Ketum Partai Demokrat itu kemudian mengecek kolam pengolahan limbah MBBR untuk melihat sistem kerja pengolahannya.

Diketahui kolam MBBR menggunakan media biofilm berbentuk gel PVA untuk menumbuhkan mikroorganisme yang akan mengurai zat pencemar dalam limbah, seperti Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), dan Amonia (NH4-N). Hal ini merupakan teknologi modern yang digunakan untuk menjaga efisiensi proses pengolahan air limbah secara biologis.

AHY sempat memberi pengarahan beberapa pejabat teknis di IPAL Losari. AHY berharap, IPAL Losari yang dibangun dari APBN sebesar Rp 1,2 triliun bisa dioptimalkan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat kota yang semakin padat penduduknya.

“Kita tahu bahwa rumah-rumah tangga industri itu setiap saat memproduksi limbah. Ini harus dikelola, harus bisa diolah kembali sehingga bersih kembali,” ungkap AHY kepada wartawan di lokasi.

AHY menjelaskan IPAL Losari yang berdiri di atas lahan sekitar 2,3 hektare menggunakan sistem mutakhir. Dia sudah melihat langsung sistem kerja pengolahan air limbah di IPAL tersebut.

“Ini masih baru sekitar kurang dari 10% dari kapasitas sesungguhnya, masih besar sekali kapasitas kemampuan pengolahan, karena satu hari itu sebetulnya sekitar 1.200 meter kubik. Padahal sebetulnya sampai dengan 14 sampai 16.000 meter kubik, artinya masih banyak yang bisa digunakan,” paparnya.

Dia pun meminta Pemkot Makassar dan Pemprov Sulsel mendukung kehadiran IPAL Losari. AHY mendorong pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran setiap tahun agar saluran sambungan ke rumah tangga.

“Tadi saya dengar Pak Wali Kota, arahan Pak Gubernur juga siap untuk men-support, dialokasikan anggaran setiap tahunnya agar saluran sambungan ke rumah tangga itu juga bisa semakin banyak. Semakin banyak SR-nya tentu semakin baik untuk bisa diolah secara lebih optimal lagi,” bebernya.

“Nah, di sinilah peran dari pemerintah kota sangat diperlukan. Jadi masalahnya bukan di kapasitas IPAL-nya, tapi sambungan rumah yang harus diperbanyak,” tambah AHY.

AHY turut menyinggung penyerahan hibah IPAL Losari kepada Pemkot Makassar. Apalagi IPAL tersebut dibangun di atas lahan atau aset milik Pemkot Makassar. Hal ini akan dikoordinasikan dengan BPPW Sulsel.

“Untuk penyerahan itu akan ditandatangani dalam naskah hibah dari Pak Wali Kota. Dari kita sudah selesai untuk yang paket kedua. Kalau untuk yang IPAL sendiri itu sedang berjalan proses di Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Diketahui, IPAL Losari sebelumnya diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada 22 Februari 2024 lalu. Kehadiran IPAL Losari diharapkan membuat Makassar semakin bersih dan masyarakatnya lebih sehat serta produktif.