Layanan aduan alias call center 112 milik Pemkot Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meraih penghargaan sebagai pusat panggilan terbaik nasional. Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI.
Menteri Komdigi Meutya Hafid menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Wali Kota Kendari Siska Imran di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (18/12/2025). Kadis Kominfo Kendari Sahuriyanto mengungkapkan Kendari menjadi satu dari tiga kota di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut.
“Alhamdulillah Kota Kendari menerima penghargaan sebagai salah satu daerah dengan layanan call center terbaik di Indonesia,” ujar Sahuriyanto kepada wartawan.
Sahuriyanto menjelaskan layanan call center 112 Pemkot Kendari diluncurkan sejak 100 hari kerja kepemimpinan Siska. Layanan tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang responsif dan gratis selama 24 jam
Dia mengungkap layanan tersebut terintegrasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kendari. Serta lembaga atau badan pemerintah lainnya yang menjadi mitra Pemkot Kendari.
“Apapun keluhan masyarakat yang disampaikan melalui call center 112, Pemkot Kendari akan melayani dengan baik dan langsung didistribusikan ke OPD teknis atau lembaga terkait untuk menyelesaikan secara cepat oleh tim tanggap cepat masing-masing,” tutur Sahuriyanto.
Hingga saat ini, layanan call center 112 Pemkot Kendari telah mengintegrasikan 38 jenis layanan pengaduan. Jenis pengaduan di antaranya penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui Dinas Sosial dan kebencanaan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Kendari.
Selanjutnya, ada aduan pohon tumbang dapat langsung ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Serta laporan kejahatan seperti tawuran dan balap liar dapat langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait.
Berdasarkan data dari petugas teknis call center 112, jumlah panggilan yang masuk sepanjang November 2025 tercatat 3.218 panggilan. Rincian panggilan meliputi, 2.527 panggilan valid, sementara 691 sisanya tercatat sebagai panggilan tidak valid atau ghost call.
Capaian layanan call center 112 Pemkot Kendari sebesar 79 persen tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan layanan darurat. Karena itu Sahuriyanto menegaskan layanan call center 112 Pemkot Kendari terus mengalami peningkatan kualitas.
