Camat Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Ari Fadli mengklaim sampah yang menumpuk di kanal Jalan AP Pettarani sudah dibersihkan namun kembali muncul. Dia pun menyebut sampah-sampah itu merupakan kiriman dari kanal Bara-baraya, Kecamatan Makassar.
“Sabtu (17/5) lalu sudah kami kerja bakti di lokasi. (Sampah itu) pasti sampah kiriman dari Kecamatan Makassar (Bara-baraya),” kata Ari Fadli kepada infoSulsel, Selasa (20/5/2025).
Sampah kiriman itu, kata dia, dikeluhkan warga di sekitar Kelurahan Karuwisi. Apalagi belum ada koordinasi dengan pihak Kecamatan Makassar.
“Selama ini tidak ada koordinasi dari pihak Kecamatan Makassar. Iye pasti (warga Panakkukang) direpoti,” katanya.
Pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan. Pasalnya, pembersihan kanal ditangani oleh Dinas PU dan pintu air kanal merupakan wewenang balai.
“Segera kami koordinasikan ke PU dan pihak balai karena kecamatan punya keterbatasan personel. Selama ini PU tangani pembersihan kanalnya, kalau pintu air punya balai,” jelasnya.
Ari menyebut pihak balai bersama Dinas PU semestinya tidak lepas tangan atas kebersihan kanal di Makassar. Pasalnya, pihak kelurahan hingga kecamatan lebih banyak menangani got dan gorong-gorong.
“Jadi harapan kami kanal bagian dari otorita balai wajib bantu pihak Pemkot pembersihan kanal-kanal di Makassar. Tugas kecamatan/kelurahan pasti mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah ke kanal dan kami juga ada tugas pembersihan got-got yang menjadi otorita kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kanal Jalan Pettarani dipenuhi tumpukan sampah. Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar karena bau dan banyak nyamuk.
Pantauan infoSulsel di lokasi, Senin (19/5), sampah menumpuk di sekitar jembatan. Tampak sampah mengikuti aliran air dari kanal Bara-barayya hingga menumpuk di bawah jembatan.
Sampah didominasi limbah plastik. Tumpukan sampah itu tampak menutup sebagian permukaan kanal.
“Makin banyak nyamuk, bau, deh pokoknya ada semua mi rasa-rasa tidak enak,” ujar warga yang rumahnya dekat kanal Nia (31) kepada infoSulsel, Senin (19/5).
Nia mengaku sampah sudah satu pekan menumpuk. Meski sering hanyut terbawa arus, sampah akan menumpuk lagi saat penghalang di pintu air Kanal Bara-barayya dibuka.
“Ada mi satu minggu, biasa memang hanyut, tapi ini ada lagi. Kayaknya sampah dari Kanal Bara-baraya,” katanya.