Sebanyak 15 orang dilaporkan hilang tersapu banjir dan tanah longsor di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Para korban diketahui rata-rata pelajar yang baru saja mengikuti pertandingan bola voli.
“Para korban merupakan warga dari tiga distrik berdekatan yakni Dal, Mbua, dan Mbulmuyalma,” ujar Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto kepada infocom, Senin (3/11/2025).
Dia mengatakan jembatan yang dilewati korban ambruk akibat banjir dan tanah longsor. Para korban pun hanyut terbawa arus sungai.
“Pada saat kejadian dalam perjalanan pulang setelah bermain bola voli. Ketika melintasi jembatan di atas Kali Panpan, jembatan tersebut ambruk akibat longsor dan derasnya arus sungai, sehingga para korban hanyut terbawa arus,” jelasnya.
Dia mengungkapkan hingga kini cuaca di wilayah tersebut masih diguyur hujan dengan kondisi tanah labil. Sementara akses komunikasi dan jalan darat sangat terbatas.
“Hal ini menyebabkan proses pelaporan dan evakuasi awal berjalan lambat. Sebagai bentuk tanggap cepat dan kepedulian terhadap masyarakat terdampak, Koops Habema telah membangun Posko Kemanusiaan di Distrik Dal,” bebernya.
Dia menuturkan posko tersebut juga untuk memberikan layanan kesehatan darurat, serta menjadi pusat koordinasi antara aparat TNI, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Koops Habema juga telah menyiapkan personel dan peralatan lapangan untuk membantu akses distribusi bantuan di wilayah yang sulit dijangkau,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir dan tanah longsor terjadi di Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Jumat (1/11) sekitar pukul 17.00 WIT. Sebanyak 15 orang dilaporkan hilang dalam insiden tersebut.
“Hujan ekstrem yang mengguyur wilayah wilayah tersebut memicu longsor dan banjir besar yang menelan korban jiwa. Sebanyak 15 warga dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan,” kata Plt Bupati Nduga, Yoas Beon dalam keterangannya, Senin (3/11).
