Tiga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang pemilik kios bernama Nurdi (53) menggunakan parang di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Polisi kini memburu ketiga pelaku yang terekam kamera CCTV saat beraksi.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan ketiga pelaku datang bersamaan ke kios. Hal itu berdasarkan dua rekaman CCTV yang diperoleh polisi saat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
“Tim memperoleh dua rekaman CCTV dari bagian luar dan dalam kios,” ujar Faizal dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).
Dia mengungkapkan pelaku pertama mengenakan hoodie putih bergaris hitam di lengan kanan dengan tinggi badan sekitar 160 cm. Pelaku kedua memakai kaos hijau lengan pendek dan celana pendek coklat dengan tinggi badan sekitar 165 cm.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Sementara pelaku ketiga menggunakan hoodie hitam dan celana pendek hitam dengan tinggi badan sekitar 165 cm. Faizal menuturkan pelaku berjaket hitam yang membacok korban menggunakan parang.
“Dalam rekaman CCTV di dalam kios, terlihat pelaku berjaket hitam membacok korban menggunakan parang, sementara pelaku berjaket putih menusuk dagu korban dengan benda tajam. Setelah melakukan aksinya, ketiganya melarikan diri ke arah Jalan Elite,” bebernya.
Faizal menegaskan pihaknya telah mendapatkan sejumlah petunjuk terkait aksi anggota KKB tersebut. Polisi kini memburu ketiga pelaku berdasarkan bukti dan keterangan saksi di lokasi.
“Kami sudah mengamankan rekaman CCTV dan keterangan saksi. Tim gabungan Satgas Ops Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo sedang melakukan langkah-langkah investigasi lanjutan untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku,” jelas.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa itu terjadi di Jalan Elite, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada Sabtu (1/11) pukul 15.50 WIT. Korban yang menderita sejumlah luka kini dirawat di RSUD Dekai.
“Peristiwa penikaman terhadap seorang warga pendatang bernama Nurdi,” ujar Brigjen Faizal kepada wartawan, Senin (3/11).
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga menegaskan tindakan kekerasan terhadap warga sipil tidak akan dibiarkan. Dia menduga pelaku merupakan anggota KKB Kodap XVI Yahukimo.
“Berdasarkan hasil analisis awal, kejadian semacam ini kerap dilakukan oleh simpatisan maupun KKB Kodap XVI Yahukimo dengan tujuan menciptakan gangguan keamanan di wilayah tersebut,”katanya.
