Juru parkir (jukir) liar memalak rombongan penumpang taksi online di depan pos polisi kawasan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Polisi berdalih para jukir liar melancarkan aksinya memanfaatkan situasi sedang sepi.
“Yang begituan kan misalnya polisinya lagi ngatur sebelah sana, dia orangnya pintar-pintar, dia lihat situasi dari jauh,” ujar Kasubsi Penmas Polres Pelabuhan Makassar Aipda Adil kepada infoSulsel, Kamis (23/10).
Aidil kemudian balik menyoroti penumpang yang tidak langsung melaporkan pelaku. Pasalnya, kata dia, pos polisi di lokasi selalu aktif dan dijaga petugas yang berjaga selama 24 jam.
“Baru ini kan kejadiannya tengah malam. Itu ada pos polisi di situ, ada anggota piket 24 jam. Maksud saya, yang dimintai (dipalak jukir liar) kan pas di depannya pos polisi, maksudnya kan keberatan, kenapa tidak langsung melapor di situ di pos polisi?” katanya.
Menurutnya, kejadian seperti ini sering terjadi karena para jukir tahu kapan situasi sedang longgar. Jumlah personel jaga pada malam hari pun terbatas.
“Tapi, kalau ditanya kenapa sering terjadi begitu ya orang-orangnya (jukir) pintar-pintar lihat situasi. Apalagi tengah malam, anggota polisi cuma 2-3 orang,” tuturnya.
Aksi jukir liar memalak penumpang taksi online tepatnya terjadi di depan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Rabu (22/10) sekitar pukul 23.30 Wita. Kejadiannya terekam kamera ponsel penumpang taksi online.
Dalam video beredar, tampak seorang pria bersama lima rekannya sedang transit dan menunggu taksi online di depan area Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. Dalam narasi beredar, rombongan hendak bepergian ke tempat kuliner.
Saat mobil yang mereka pesan tiba di titik penjemputan, saat itulah jukir liar muncul meminta uang parkir sebesar Rp 10 ribu. Padahal, titik penjemputan penumpang itu tepat di dekat pos polisi di area pelabuhan.
Perekam video mengaku sempat ketakutan karena pelaku bersikap memaksa dan menahan kendaraan. Penumpang sempat menyerahkan uang Rp 5 ribu tetapi ditolak oleh pelaku, namun akhirnya membayar Rp 10 ribu karen terus dipaksa oleh pelaku.
“Buset. Agak kaget. Pak, emang gitu ya, Pak di sini?” tanya pria perekam video kepada sopir taksi online.
Polres Pelabuhan Makassar sendiri langsung turun tangan menangkap jukir liar berinisial IL (19) dan rekannya, TM (16). Keduanya ditangkap di sekitar Jalan Butung, Kecamatan Wajo, Makassar, Kamis (23/10) sekitar pukul 14.30 Wita.
“Iya, sudah diamankan. Satu orang di bawah umur,” ujar Aipda Adil kepada infoSulsel, Kamis (23/10).
“Keduanya diduga kuat terlibat dalam aksi pemalakan dan pungutan liar dengan modus mengatur parkir di area tersebut secara ilegal yang meresahkan pengguna jalan dan masyarakat sekitar,” katanya.
Kedua terduga pelaku telah diamankan di Mapolsek Wajo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam jaringan parkir liar tersebut.
“Polisi juga masih melakukan pendalaman terhadap kemungkinan adanya pelaku lain maupun pihak yang terlibat dalam jaringan parkir liar tersebut,” sebut Aidil.
Aidil mengklaim pihaknya mulai memetakan titik rawan premanisme dan parkir liar di wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
“Selain itu, kami juga melakukan pendataan terhadap titik-titik rawan aksi premanisme dan parkir liar di wilayah hukum Polres Pelabuhan Makassar sebagai langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di kemudian hari,” ucapnya.
