Disnakertrans Sulsel Ungkap 100 Lebih Pekerja Jadi Korban PHK Selama 2025

Posted on

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan (Disnakertrans Sulsel) melaporkan sebanyak 100 lebih pekerja menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) selama 2025. Pihaknya pun sementara memediasi perselisihan antara pekerja dan perusahaan yang berujung PHK.

“Data sementara ini untuk PHK di Sulsel ada 100-an yang masuk laporannya, akan tetapi itu kan harus dimediasi dulu, sehingga kami belum bisa mengatakan sekian. Karena jangan sampai dikasih kembali ji,” kata Kepala Disnakertrans Sulsel Jayadi Nas kepada wartawan, Selasa (7/5/2025).

Jayadi menjelaskan, pihaknya menjadi mediator dalam mengatasi perselisihan pekerja dan perusahaan. Jayadi akan memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan.

“Misalnya kasus yang sedang saya tangani adalah menyangkut satu perusahaan, yang franchise yang memakai Dunkin Donuts. Dan itu ada sedikit lagi kami tangani, begitu juga dengan sejumlah perusahaan-perusahaan lain yang meminta,” paparnya.

Dia menambahkan persoalan PHK harus didalami dengan baik. Pihaknya juga tidak ingin langsung mengambil tindakan sebelum mengumpulkan keterangan atau informasi terkait perselisihan pekerja.

“Kalau pun misalnya terjadi PHK, maka kami panggil pihak-pihak ini. Pihak perusahaan dan pihak yang rencana di-PHK. Kami mendatangkan mediator untuk memediasi, melihat seperti apa duduk persoalannya, supaya kami tidak berada pada salah satu pihak,” jelasnya.

Dia menjelaskan, ada beberapa alasan PHK terjadi, salah satunya perusahaan tidak mampu lagi membayar gaji. Perusahaan tidak mampu membayar gaji akibat beban biaya operasional yang tinggi.

“Rata-rata perusahaan tidak mampu lagi bertahan untuk memberikan gaji, karena produksi tidak sesuai ekspektasi. Ada juga yang beralih usaha, atau karena restrukturisasi teknologi sehingga tidak membutuhkan banyak orang lagi,” ucap Jayadi.

Pekerja yang terdampak PHK akan didata untuk diarahkan ke peluang kerja baru melalui pelatihan keterampilan. Disnakertrans Sulsel juga menyoroti peningkatan angka pengangguran sebanyak 0,06 persen di tingkat pengangguran terbuka.

“Kenaikan pengangguran itu 0,06%, kebetulan kemarin saya ikut dalam rilis itu, sehingga saya menganggap bahwa memang ada beberapa faktor yang menyebabkan misalnya pengangguran itu,” imbuh Jayadi.

Pihaknya berencana mengadakan job fair untuk membuka peluang kerja. Pemerintah akan menggandeng perusahaan dan perguruan tinggi untuk bekerja sama.

“Kami tetap mencoba melakukan upaya-upaya, misalnya dalam waktu dekat akan rapat dengan teman-teman Carier Center di kampus, bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk mengadakan job fair,” tambahnya.

Disnakertrans Sulsel juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran kerja ilegal karena maraknya kasus penipuan tenaga kerja. Pihaknya juga akan menindak tegas pelaku penipuan modus rekrutmen lowongan pekerjaan.

“Perusahaan yang bermain-main akan kami tindak tegas. Saya akan tutup perusahaan yang mencoba melegalkan semua yang ilegal dengan cara-cara apa saja. Nggak bisa itu. Siapa pun sindikat yang bermain akan kami tutup,” tegasnya.