Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) IX DPW PPP Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar. Dalam kesempatan tersebut, dia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam struktur partai.
“Dinamika tentang politik nasional kita juga ini akan menghadapi pemilih yang sebagian besar itu adalah kaum generasi Z dan generasi milenial,” ujar Mardiono kepada wartawan usai membuka Muswil di Hotel Claro, Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (22/12/2025).
“Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kader-kader agen-agen politik PPP di kalangan-kalangan generasi Z dan generasi milenial,” lanjutnya.
Mardiono menjelaskan keterlibatan anak muda harus diperkuat secara struktural. Hal ini bertujuan agar partai dapat menjangkau basis massa hingga ke level paling bawah.
“Itu yang nanti juga kita tanamkan sampai ke tingkat kecamatan dan sampai ke tingkat kelurahan,” katanya.
Terkait pelaksanaan Muswil PPP Sulsel, Mardiono menyebut agenda ini merupakan Muswil perdana di masa kepemimpinannya. Dia menargetkan seluruh kepengurusan di Indonesia rampung tepat waktu.
“Muswil yang diselenggarakan di Sulawesi Selatan yang ke-9 ini adalah menjadi Muswil perdana untuk kepengurusan periode tahun lalu di masa Plt saya. Karena 3 bulan yang akan datang, bahkan ada yang 2 bulan yang akan datang, pengurusan itu sudah selesai, sehingga harus kita kejar supaya bisa kita selesaikan sebelum masa kepengurusan seluruh Indonesia itu berakhir,” bebernya.
Menurutnya, langkah cepat ini diambil guna mempersiapkan mesin partai menghadapi Pemilu 2029 mendatang. Mardiono menginginkan konsolidasi nasional segera tuntas dalam waktu dekat.
“Yang selanjutnya juga untuk mengejar waktu konsolidasi di tingkat nasional. Di mana karena memang agenda-agenda politik nasional, di mana pemilu untuk tahun 2029 ini waktunya tinggal 3 tahun lagi. Diperlukan adanya kepengurusan yang lengkap sampai ke tingkat minimal yaitu di tingkat kecamatan,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai kriteria Ketua DPW PPP Sulsel pengganti Imam Fauzan Amir Uskara, Mardiono tidak memberikan nama spesifik. Dia menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme musyawarah yang berlaku.
“Nanti akan dibahas dalam musyawarah,” tuturnya.
Dia menambahkan sosok ketua terpilih nantinya harus memiliki kekuatan untuk mengurus partai. Selain itu, pimpinan baru wajib mampu melengkapi struktur organisasi di tingkat daerah.
“Ada kriterianya yaitu nanti mereka harus mampu membentuk struktur yang lengkap di tingkat cabang kabupaten/kota. Kemudian juga nanti harus mereka melengkapi kepengurusan-pengurusan setidaknya di tingkat kecamatan,” terangnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Mardiono menegaskan tidak ada dikotomi antara kader muda dan senior dalam penentuan ketua DPW. Menurutnya, yang terpenting adalah kemampuan untuk mengurus partai.
“Kita tidak mendikotomi apakah muda atau tua, tetapi yang pasti kader-kader kita dan kemudian selanjutnya memiliki energi yang cukup untuk mengurus partai ini,” sebutnya.
Mengenai sistem pemilihan, Mardiono menyampaikan Muswil akan menggunakan sistem formatur. Tim formatur yang terdiri atas 7 orang, masing-masing 1 orang dari DPP, 1 orang DPW, dan 5 orang DPC, yang nantinya akan menyusun usulan pengurus untuk diserahkan ke DPP.
“Pelaksanaan Muswil itu memilih formatur. Formatur inilah nanti akan membuat usulan ke DPP,” ucapnya.
Menanggapi isu dinasti politik dalam struktur partai, Mardiono menyebut hal tersebut tidak dilarang dalam demokrasi. Namun, dia menegaskan kemampuan tetap menjadi syarat utama.
“Itu kan memang tidak diatur ya. Tidak ada yang melarang. Di dalam demokrasi tidak ada yang melarang sepanjang memang memiliki kemampuan yang cukup. Yang tidak boleh itu seorang kader yang tidak memiliki kemampuan yang cukup,” pungkasnya.
