Jenazah mantan kepala dusun (Kadus) bernama Naharuddin (50) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ditandu sejauh 18 kilometer melewati jalan rusak dan menyeberangi sungai. Jenazah almarhum terpaksa ditandu karena jalan menuju rumah duka tidak bisa dilalui ambulans.
Naharuddin meninggal di rumah keluarganya di Desa Saletto, Mamuju pada Selasa (18/11) malam. Dia kemudian ditandu ke rumah duka di Desa Bela, Kecamatan Tapalang, Mamuju pada Rabu (19/11) dini hari.
“Ditandu sejauh 18 kilometer. Tadi malam meninggal di Saletto sekitar jam 11,” ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Bela, Supriadi saat dihubungi infocom, Rabu (19/11/2025).
Supriadi mengatakan almarhum awalnya ditandu untuk dibawa ke rumah sakit karena menderita penyakit liver. Namun setelah beberapa hari dirawat, pihak keluarga berinisiatif agar Naharuddin dibawa ke rumah keluarga di Saletto.
“Awal ceritanya ditandu dari atas, dibawa ke Rumah Sakit Regional, di RS keluarga inisiatif kasi keluar karena tidak mau kalau meninggal di rumah sakit, anaknya yang berinisiatif begitu,” terangnya.
Selanjutnya almarhum sempat dirawat di rumah keluarga beberapa hari sebelum dinyatakan meninggal dunia. Almarhum kemudian dibawa ke Desa Taan menggunakan ambulans dan selanjutnya ditandu ke rumah duka sekitar 3 jam perjalanan.
“Dibawa ambulans ke Desa Taan pukul 01.39 Wita. (Kemudian ditandu dan) tiba di Desa Bela jam 04.40 Wita,” katanya.
Supriadi menambahkan tiga hari sebelumnya juga ada warga sakit yang ditandu sejauh 18 kilometer. Ia mengakui jika menandu orang yang sakit sudah sering dilakukan warga desanya.
“3 hari lalu ditandu lagi orang sakit di atas,” bebernya.
Dia mengungkapkan akses jalan yang rusak hingga tidak adanya jembatan menjadi alasan orang sakit ditandu menuju jalan yang bisa dilalui ambulans atau kendaraan lain. Bahkan kata dia, kondisi itu sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dia pun berharap agar pemerintah bisa memberikan atensi terhadap akses jalan di desanya. Menurutnya, prioritas utama di desanya ialah perbaikan jalan dan pembangunan jembatan.
“Harapan semoga diperhatikan, kita ini berharap kolaborasi pemerintah desa, kabupaten dan pemerintah provinsi cepat dibangun jembatan, jalan diperbaiki. Prioritas itu jalan dan jembatan,” pungkasnya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
