Kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang memicu oknum TNI anggota Kodim 1415/Selayar melepaskan tembakan di Mapolres Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), berakhir damai. Terlapor M Tahir yang merupakan personel Polres Selayar sepakat membayar Rp 27 juta kepada korban Sri Wahyuni.
Mediasi digelar di rumah korban di Dusun Ujung Bori, Desa Barugaia, Kecamatan Bontomanai, Senin (25/8). Pertemuan itu dihadiri Dandim 1415/Selayar Letkol Czi Yudo Harianto bersama pejabat utama Kodim, Polres, pemerintah setempat, serta keluarga kedua belah pihak.
“Karena kedua belah pihak sepakat untuk berdamai, maka kasus ini diselesaikan melalui mekanisme restorative justice (RJ),” ujar Kanit Laka Sat Lantas Polres Kepulauan Selayar Aiptu Faisal dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
Dalam kesepakatan itu, terlapor menyerahkan Rp 20 juta untuk biaya pengobatan dan Rp 7 juta untuk penggantian sepeda motor korban. Kesepakatan itu diterima kedua pihak di hadapan aparat TNI, Polri, serta tokoh masyarakat.
Aiptu Faisal berharap melalui kesepakatan damai ini hubungan kedua belah pihak kembali membaik. Peristiwa ini juga diharapkan menjadi contoh penyelesaian perkara lalu lintas yang mengedepankan musyawarah.
Diberitakan sebelumnya, 3 anggota TNI menggeruduk Mapolres Selayar hingga seorang di antaranya melepaskan tembakan sebanyak tiga kali. Penembakan itu berawal dari kasus lakalantas yang melibatkan keluarga dari salah anggota TNI dengan personel Polres Selayar.
“Jadi, tanggal 12 Agustus itu ada laka lantas itu melibatkan anggota Polres Aipda MT itu dengan warga yang kebetulan keluarga dengan salah seorang anggota Kodim,” ujar Kasi Humas Polres Selayar Aipda Suardi Alimuddin kepada infoSulsel, Minggu (24/8).
Suardi mengatakan kasus kecelakaan itu langsung ditindaklanjuti pihak kepolisian. Menurutnya, Kapolres Selayar AKBP Didid Imawan telah memerintahkan agar perkara itu diproses sesuai prosedur.
Sementara itu, Dandim 1415/Selayar Letkol Czi Yudo Harianto turut membenarkan bahwa tiga anggota TNI mendatangi Mapolres Selayar terkait kasus lakalantas. Dia menyebut warga yang terlibat kecelakaan dengan anggota polisi keluarga salah satu anggota TNI.
“Kejadian ini (oknum TNI anggota Kodim Selayar mendatangi Mapolres) sebenarnya akumulasi dari kejadian warga, kebetulan warga yang alami kecelakaan lalu lintas, ini dia punya hubungan keluarga sama salah satu personel Kodim,” ujar Yudo saat dimintai konfirmasi, Senin (25/8).
Yudo mengatakan kecelakaan melibatkan dua orang ibu-ibu dengan sebuah mobil yang dikendarai personel Polres Selayar. Korban sempat dievakuasi ke UGD dengan pendampingan personel Polres, tetapi pengemudi mobil disebut sempat mengancam dan mengajak berkelahi.
“Itu antara 2 orang ibu-ibu dengan 1 mobil yang dikendarai oleh personel Polres,” ucapnya.
“Yang bersangkutan (korban) ini dievakuasi ke UGD. Itu masih diikuti personel Polres. Sampai di situ dia (personel Polres) ngancam-ngancam ngajak berkelahi,” sambungnya.