Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkap peluang besar Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih untuk memperkuat ekonomi. Budi menyebut keuntungan dari koperasi di desa-desa ini bisa mencapai Rp 1 miliar dalam setahun.
Hal itu disampaikan Budi saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Koperasi Desa Merah Putih Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (26/4/2025). Budi awalnya menjelaskan bahwa koperasi adalah alat transformasi sosial yang bisa menggerakkan masyarakat dalam mencapai kesejahteraan bersama.
“Karena saat ini koperasi di Indonesia baru 29,8 juta masyarakat yang berpartisipasi sebagai koperasi. Bayangkan angkanya, tidak sampai 10% dari penduduk Indonesia. Mau dibandingkan dengan Amerika Serikat negara yang katanya kapitalis, individualis, liberalis, (tapi) 155 juta orang Amerika anggota koperasi,” ujar Budi dalam sambutannya.
Dia kemudian menyinggung koperasi di Indonesia tertidur selama 27 tahun. Oleh karena itu, Budi mengajak seluruh masyarakat untuk membangkitkan ekonomi masyarakat berbasis gotong royong ini.
“Cuma di Indonesia yang koperasinya selama 27 tahun tertidur, karena itu saya selalu sampaikan dengan semangat kita, ayo kita berkoperasi, koperasi bangkit. Ini eranya, momentum kebangkitan ekonomi masyarakat berbasis gotong royong yang namanya koperasi,” papar Budi.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan koperasi desa ini dirancang untuk menjadi saluran negara di desa. Bisa dimanfaatkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembelian pupuk, hingga tabung LPG yang disubsidi negara.
“Saya tanya sekarang, Kopdes Merah Putih rugi nggak? Kopdes merah putih itu minimal untung 1 M per tahun. Jadi kalau misalnya tidak untung, tahu sendirilah, apakah kepala desanya yang bermain di sana. Jadi koperasi harus untung,” terang Budi.
Budi juga mengaku menyambut baik konsolidasi yang digelar untuk program Kopdes Merah Putih di Sulsel ini. Dia pun menegaskan jika program ini tidak ada kaitan dengan politik melainkan sebagai alat ekonomi dan sosial.
“Saya menyambut baik rapat konsolidasi koordinasi Kopdes Merah Putih ini. Jadi kopdes bukan arena politik, tapi alat ekonomi, alat sosial. Kopdes alat untuk memberantas rentenir dan tengkulak di desa-desa. Jadi, semoga percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih Sulsel ini berjalan lancar,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko. Dia mengatakan Kopdes Merah Putih akan menumbuhkan semangat kewirausahaan masyarakat dan menjadi satu-satunya cara untuk mendorong industrialisasi dan kebangkitan ekonomi rakyat.
“Mudah-mudahan dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang tadi dikonsolidasikan di Sulsel dan se-Indonesia, ada BUMDes dan BUMDes bersama, industrialisasi Indonesia dan masyarakat Indonesia memunculkan jiwa-jiwa entrepreneur masyarakat Indonesia akan tumbuh, nggak ada cara lain,” kata Budiman.
Sementara, Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi mengatakan memperkuat ekonomi desa membutuhkan sinergi dan kolaborasi. Pemprov Sulsel mendukung percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih sebagai salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Bila ingin memperkuat ekonomi desa, maka penting sekali sinergi dan kolaborasi, atas nama Pemprov Sulsel, tentu akan sangat mendukung bagaimana percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih dan mewujudkan Asta Cita Bapak Presiden,” tutur Fatma.