Naik 17%, Arus Peti Kemas di Pelabuhan Pantoloan Tembus 97,5 Ribu TEUs di 2025

Posted on

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 mencatat kinerja positif pada aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) sepanjang tahun 2025. Hingga September, kapasitas bongkar muat (throughput) peti kemas di pelabuhan tersebut tumbuh signifikan sebesar 17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Hingga September 2025, arus peti kemas tercatat mencapai 97.510 TEUs atau naik sekitar 17% dibandingkan capaian September 2024 yang sebesar 83.341 TEUs. Sementara dari sisi jumlah box, arus peti kemas meningkat dari 71.092 box menjadi 76.858 box pada tahun ini,” ujar Terminal Head Terminal Peti Kemas (TPK) Pantoloan Chaerur Rijal dalam kegiatan Port Media Visit Pantoloan, Selasa (14/10/2025).

Lebih lanjut, Chaerur Rijal mengatakan Pelindo menargetkan arus bongkar muat peti kemas di tahun 2025 mencapai 130.000 TEUs. Adapun di tahun 2024, throughput peti kemas 114.000 TEUs.

Sementara itu, arus kapal secara keseluruhan juga tumbuh signifikan tahun ini. Berdasarkan data konsolidasi hingga September 2025, arus kapal di Pelabuhan Pantoloan diukur dari Gross Tonnage (GT) mengalami peningkatan sebesar 28,64%.

Pelindo mencatat arus kapal pada September 2024 berada di angka 3.457.564 GT. Sementara pada periode yang sama di tahun 2025 naik menjadi 4.447.924 GT.

Chaerur Rijal mengatakan, kenaikan tersebut menjadi indikator penting dari meningkatnya mobilitas kapal niaga, kapal curah, dan kapal penumpang yang melayani wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

“Pertumbuhan ini juga menandakan kepercayaan para pengguna jasa terhadap kinerja operasional Pelindo yang semakin efisien,” ujarnya.

Sebagai upaya menjaga tren positif kinerja Pelabuhan, Chaerur Rijal mengatakan pihaknya akan terus melakukan berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah digitalisasi layanan, yang menjadi salah satu fokus Pelindo saat ini.

“Tahun 2025 ini target kami di akhir tahun akan melanjutkan dengan sistemisasi dan digitalisasi yang kita akan laksanakan di bulan Desember,” ungkapnya.

Chaerur Rijal mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan putra putri yang ada di Pantoloan agar bisa punya mindset dan knowledge yang sama dengan terminal besar lainnya seperti Makassar, Jakarta, dan Surabaya. Persiapan ini untuk memastikan transformasi sistemisasi dan digitalisasi pelayanan berjalan maksimal.

Selain itu Pelindo juga akan mengupayakan peningkatan produktivitas bongkar muat serta optimalisasi pemanfaatan fasilitas dermaga. Panjang dermaga ditargetkan bisa mencapai 310 meter sehingga memungkinkan aktivitas bongkar muat yang lebih efisien.

“Pelindo berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan menghadirkan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi, efisien, dan transparan. Kami juga terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun pelaku usaha,” tutupnya.

Pelindo Fokus Sistemisasi dan Digitalisasi