Nasib Yuran Fernandes di PSM Usai Dilarang Main 12 Bulan di Indonesia

Posted on

Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes dijatuhi sanksi larangan bermain 12 bulan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Nasib Yuran di PSM akan ditentukan setelah ada hasil dari banding yang diajukan.

“Kan Yuran ini masih terikat kontrak sampai 2026, nanti kita akan lihat bagaimana progresnya setelah upaya banding kita,” ungkap Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim kepada infoSulsel, Jumat (9/5/2025).

Sanksi ini membuat PSM harus siap-siap meminjamkan atau menjual Yuran Fernandes ke klub peminat di luar Indonesia. Kendati begitu, Sulaiman menegaskan manajemen PSM tidak akan tinggal diam dengan sanksi yang dijatuhkan kepada sang kapten Juku Eja tersebut.

“Setelah kita menerima surat yang berisi sanksi itu kemudian manajemen berdiskusi, kita akan melakukan upaya banding,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Sule itu menegaskan manajemen PSM akan terus mengawal upaya banding yang diajukan. Pasukan Ramang juga akan memberi dukungan penuh kepada Yuran dalam menjalani masa sulit tersebut.

“Selanjutnya mungkin kami dari manajemen di sini sebagai rasa solidaritas kita, kita akan terus mendampingi Yuran Fernandes dalam upaya banding,” tuturnya.

“Kemudian kita akan terus bersama-sama dia, kita akan mensupport dia untuk menghadapi situasi atau kondisi yang sulit ini,” lanjut Sule.

Sebelumnya diberitakan, kapten PSM Makassar dijatuhi sanksi disiplin dari Komdis PSSI berupa larangan bermain selama 12 bulan. Pemberitahuan sanksi tersebut diterima manajemen PSM Makassar, Jumat (9/5) sore, jelang laga home pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 melawan Malut United FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare.

“Manajemen PSM menyayangkan karena pemberitahuan sanksi tersebut disampaikan setelah segala persiapan jelang pertandingan melawan Malut United telah selesai. Mulai dari Prematch Press Conference dan Official Training,” tulis keterangan resmi PSM.

“Dimana pada dua agenda resmi tersebut, Yuran Fernandes berpartisipasi penuh. Bahkan, Yuran hadir sebagai perwakilan pemain PSM Makassar pada sesi Prematch Press Conference. Dengan keyakinan bahwa sang kapten tidak sedang mendapatkan sanksi dalam bentuk apapun,” tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya…

Untuk diketahui, sanksi Komdis PSSI ini buntut dari Yuran Fernandes menyampaikan unek-uneknya tentang kompetisi sepakbola Indonesia Liga 1 di media sosial (medsos) Instagramnya. Yuran pun harus menjalin sidang Komdis PSSI via daring pada Rabu (7/5) malam.

Yuran awalnya menyampaikan kritikan terhadap sepakbola Indonesia melalui Instagram Storynya usai PSM Makassar kalah 1-3 di kandang PSS Sleman pada Sabtu (3/5). Pertandingan itu diwarnai kontroversi kepemimpinan wasit Nendi Rohaendi.

“Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin Bermain Sepak Bola Serius, menjauhlah dari Indonesia,” tulis Yuran Fernandes di Instagram story pribadinya, Minggu (4/5).

Tak lama kemudian Yuran menghapus unggahannya tersebut. Yuran bahan sampai mengklarifikasi dan meminta maaf dengan memposting pernyataannya di Instagram, pada Senin (5/5).

“Ungkapan tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung Indonesia sebagai sebuah negara. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf dan meminta untuk tidak menyalah artikan unggahan saya ke dalam konteks yang lebih luas,” tulisnya.

Kritikan Yuran pun sampai mendapat teguran dari PT LIB. Sampai-sampai Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta kepada PT LIB bertindak tegas terhadap pemain yang ada di Liga 1.

“Tapi kalau dia menyesali, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar negeri. Jangan cari makan di sini, berkarier di sini, jelek-jelekin Liga Indonesia,” kata Erick Thohir kepada wartawan, Selasa (6/5).

“Kecuali kalau dia ada bukti. Kalau ada bukti dia bilang, oh wasit dibayar, pemain ini dibayar, ini dibayar, kami tangkap,” tambahnya.