Ortu Siswa Temukan Apel Busuk di Menu MBG SDN 18 Tumampua Pangkep

Posted on

Orang tua siswa SDN 18 Tumampua, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), menemukan apel busuk pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihak dapur membantah buah apel yang dibagikan ke siswa dalam keadaan busuk.

“Anak saya mendapatkan buah yang sangat-sangat tidak layak dikonsumsi. Nah ini ada buah apel yang kelihatannya sudah sangat membusuk,” kata orang tua siswa bernama Agus Salim (45) kepada wartawan, Selasa (30/12/2025).

Agus mengaku mengantar putrinya ke SDN 18 Tumampua untuk mengambil menu MBG pada Senin (29/12). Saat sampai di rumah, anaknya membuka kantongan menu MBG dan mendapati apel yang busuk.

“Menunya dibuka di rumah oleh anak saya dan melihat buah apel yang sudah tidak layak konsumsi. Saya langsung rekam dan posting temuan itu di Facebook,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Pangkajene, Mar’atul Islamiyah membantah apel yang dibagikan ke siswa busuk. Menurutnya, apel yang ada dalam video Agus bukan dari SPPG 02.

“Kami pastikan itu bukan dari apel SPPG kami karena dari SOP yang telah kami terapkan itu sudah melalui batas penyortiran sebelum pendistribusian,” tegasnya.

Dia mengungkapkan apel yang dibagikan untuk menu MBG merupakan apel premium. Proses penyortiran juga dilakukan secara berjenjang sebelum dibagikan ke siswa.

“Barang yang masuk ke SPPG kami itu sudah melalui penyortiran dan kami menjamin itu tidak ada yang lolos dari bahan atau bahan baku yang sudah tidak layak.
Kami juga melakukan penyortiran ulang di tim pemorsian,” bebernya.

“Jadi kami pastikan untuk sampai ke penerima mampat itu sudah layak untuk dikonsumsi dan tidak ada seperti temuan yang didapatkan di orang tua siswa tersebut,” lanjutnya.

Dia menambahkan sebanyak 11 ribu paket menu MBG yang dibagikan terdiri atas buah, roti, susu dan telur. Dia pun heran sebab hanya ada 1 kasus temuan buah busuk.

“Kami kemarin tanggal 29 kami mendistribusikan sekitar 11 ribu paket, seharinya itu 3.607 dan kami rapel 3 hari. Jadi hampir 11.000 paket yang kami distribusikan dan hanya satu yang ditemui apel yang katanya tidak layak untuk dikonsumsi,” ungkapnya.