Pemprov Sulsel Perbaiki 5 Paket Jalan di Oktober, Luwu-Tator Menyusul 2026

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal memulai perbaikan lima paket jalan senilai Rp 2,4 triliun pada Oktober 2025 mendatang. Jalan rusak yang belum masuk dalam paket pengerjaan akan diusul tahun 2026, termasuk Luwu hingga Tana Toraja (Tator).

“Lelangnya paling lambat Oktober. Fisiknya (pengerjaan) di Oktober juga langsung karena multiyears sampai 2027. Langsung dikerja lima paket,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sulsel, Astina Abbas ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (26/8/2025).

Astina mengaku, Pemprov Sulsel berencana mengusulkan sejumlah ruas jalan rusak untuk dikerjakan tahun depan. Salah satunya jalan di Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Luwu.

“Begitu rencananya bapak (gubernur), jadi akan ada lagi paket multi years yang paket baru. Tapi di tahun 2026. Nah ini nanti kan mau dibicarakan Luwu sama Tana Toraja. Rencananya memang ada lagi,” jelasnya.

Menurut dia, jalan di Luwu dan Tana Toraja akan dikerjakan secara multi years karena persentase kerusakannya terbilang tinggi dan menyesuaikan kemampuan anggaran. Total panjangnya mencapai 100 kilometer (Km).

“Totalnya kalau Tana Toraja saja daerah Simbuang sama sekali belum dikerja, lebih 100 Km juga. Semua long segmen,” ucap Astina.

Astina belum bisa memastikan pelaksanaan teknis pengerjaan jalan di Tana Toraja dan Luwu. Dia berdalih belum ada pembahasan lanjutan bersama Pemprov Sulsel dengan DPRD Sulsel.

“Belum kita tahu, belum dibahas teknisnya. Fokusnya tahun ini lima paket dulu. Lima paket ini tidak boleh berubah karena MK (manajemen konstruksi) sudah ada pemenangnya. Semua dilaksanakan bersamaan lima paket,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, proses tender manajemen konstruksi telah selesai. Ada tiga perusahaan konsultan yang memenangkan tender MK untuk lima paket jalan tersebut.

“Tender manajemen Konstruksi, iya sudah ada pemenangnya semua. Yang manajemen konstruksinya, konsultannya. Fisiknya sementara di pokja, dilelang juga melalui pra kualifikasi,” ungkapnya.

Astina menyebutkan, pihaknya juga ikut melakukan pemeliharaan jalan rutin di Kabupaten Bantaeng. Termasuk pengerjaan jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan sistem single years tahun ini.

“Kalau daerah selatan, tahun ini di Selayar ada single years. Kalau Bantaeng pemeliharaan rutin, tapi pak gubernur bilang tetap diperhatikan, tetap harus ada alokasi penanganan jalan di semua kabupaten,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Preservasi Jalan Dinas BMBK Sulsel, Irawan Dermayasamin menambahkan, pihaknya masih fokus pada proses pengerjaan lima paket jalan. Dia belum mengetahui pelaksanaan teknis untuk pengerjaan di tahun 2026.

“Belum sampai tahapan itu, sudah pi penyesuaian anggaran dan pembahasan dewan, baru bisaka jawabki, siapa tahu berubah,” tutur Irawan.

Dia tidak menampik bahwa kondisi jalan di Luwu dan Tana Toraja membutuhkan perhatian serius. Irawan memberi sinyal pengerjaan jalan akan diprioritaskan padan jalan yang belum beraspal.

“Kita prioritaskan di pembangunan yang masih kondisi jalan tanah,” ungkapnya.

Diketahui, 5 paket jalan dikerjakan secara multiyears alias kontrak tahun jamak selama 3 tahun dengan total anggaran Rp 2,4 triliun. Berdasarkan data dari Dinas BMBK Sulsel, berikut 5 paket perbaikan jalan yang diakomodir Pemprov Sulsel di APBD 2025-2027:

Penanganan Jalan Paket 1: Rp 500 Miliar

Penanganan Jalan Paket 2: Rp 300 Miliar

Penanganan Jalan Paket 3: Rp 500 Miliar

Penanganan Jalan Paket 4: Rp 600 Miliar

Penanganan Jalan Paket 5: Rp 500 Miliar