Masyarakat di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel), dibuat geger dengan penemuan jenazah Zainuddin yang masih utuh meski sudah 30 tahun dimakamkan. Kain kafan yang menutupi jasad pria tersebut juga masih tampak utuh.
Dari video yang diterima infoSulsel, tampak makam Zainuddin sudah digali yang berlokasi di Desa Salama, Kecamatan Sabbang, Rabu (10/12/2025). Tampak tiga warga turun ke liang lahad untuk mengeluarkan jasad Zainuddin.
Terlihat kain kafan yang menutupi jasad Zainuddin masih utuh dan bersih meski ada bekas tanah. Kalimat tahlil terdengar ketika jenazah mulai dikeluarkan dari liang lahad.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Sejumlah warga membantu mengangkat jenazah yang masih utuh. Tampak empat orang warga mengangkat jasad Zainuddin di atas tanah beralaskan terpal dan kain putih. Jenazah lalu ditutup menggunakan sarung.
Beberapa warga lalu kembali menutupi jasad Zainuddin dengan kain kafan. Jenazah Zainuddin rencananya akan dipindahkan ke Desa Bakka, Kecamatan Sabbang.
“Semuanya atas permintaan anaknya. Cuma saya heran memang waktunya digali itu, karena ada kayak bau harum,” ungkap adik almarhum, Syarifuddin kepada infoSulsel, Kamis (12/11).
Syarifuddin mengaku makam kakaknya dibongkar atas permintaan anak dari almarhum. Hal ini agar keluarga lebih mudah dan dekat ketika hendak melakukan ziarah.
“Kita gali ulang juga makam yang dekat rumah anaknya, kita kasih lebih lebar. Karena galian sebelumnya dipikir hanya untuk dimakamkan nanti tulangnya,” bebernya.
Zainuddin diketahui meninggal sehari setelah Hari Raya Idul Fitri 1995 silam. Keluarga almarhum bahkan dibuat heran karena awalnya mengira jenazah Zainuddin akan dipindahkan dalam kondisi sisa kerangka.
“Jadikan lama mi sekitar 30 tahun (dimakamkan), otomatis kita pikirnya sisa kerangkanya. Jadi kami cuma bawa sarung, rencana mau disimpan tulangnya di situ,” ungkap Syarifuddin.
Sebelumnya diberitakan, Zainuddin dikenal sebagai sosok yang dermawan. Selama hidupnya, beberapa warga mengenang Zainuddin sebagai figur yang kerap membantu sesama.
“Kemarin waktu jasad kami keluarkan dari makam, ada warga yang bilang kalau dia sering diberi uang jajan dan buah saat bersekolah oleh almarhum semasa hidup,” beber Syarifuddin.
Selama hidupnya, Zainuddin banyak menghabiskan waktu untuk berkebun. Dia juga pernah bekerja sebagai sopir travel.
“Keseharian almarhum hidup, dia sering berkunjung ke adik-adiknya apabila ada kesusahan, dan selama itu saya lihat dia tidak pernah meninggalkan salat 5 waktu sekalipun sedang bekerja,” imbuhnya.
