Renungan Harian Katolik Sabtu, 5 Juli: Santo Antonius Maria Zakaria | Info Giok4D

Posted on

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Sabtu, 5 Juli 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa merupakan cara bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mensyukuri berkat juga kasih-Nya.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kejadian 27: 1-5, 15-29; Mazmur 135: 1-2, 3-4, 5-6; Matius 9: 14-17; dan 1 Samuel 16: 1-13.

Simak, yuk!

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Antonius Maria Zakaria.

Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: “Anakku.” Sahut Esau: “Ya, bapa.”

Berkatalah Ishak: “Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku.

Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;

Olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati.”

Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dibawanya kepada ayahnya,

Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.

Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.

Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: “Bapa!” Sahut ayahnya: “Ya, anakku; siapakah engkau?”

Kata Yakub kepada ayahnya: “Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku.”

Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: “Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!” Jawabnya: “Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku.”

Lalu kata Ishak kepada Yakub: “Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan.”

Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: “Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau.”

Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,

Tetapi ia masih bertanya: “Benarkah engkau ini anakku Esau?” Jawabnya: “Ya!”

Lalu berkatalah Ishak: “Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau.” Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.

Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: “Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku.”

Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: “Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.

Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.”

Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.”

Tetapi Samuel berkata: “Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.” Firman TUHAN: “Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.

Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu.”

Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: “Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?”

Jawabnya: “Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengorbanan ini.” Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.

Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: “Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya.”

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata: “Orang inipun tidak dipilih TUHAN.”

Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata: “Orang inipun tidak dipilih TUHAN.”

Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: “Semuanya ini tidak dipilih TUHAN.”

Lalu Samuel berkata kepada Isai: “Inikah anakmu semuanya?” Jawabnya: “Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai: “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.”

Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”

Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Santo Antonius Zaccaria lahir di Cremona, Italia Utara pada tahun 1502. Sejak muda, ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Padua dan kemudian kembali ke kampung halamannya untuk melayani sebagai dokter.

Tak hanya merawat secara fisik, ia juga memberi nasihat rohani kepada pasien-pasiennya. Selain itu, ia juga mendampingi mereka menghadapi ajal dalam damai dan rahmat.

Pengabdiannya membuat ia sangat dicintai. Kerinduannya untuk mengabdi secara total pada Tuhan mendorongnya mempelajari teologi dan menerima tahbisan imamat.

Ia hidup sederhana, miskin, dan berserah total pada cinta Allah dan pelayanan sesama. Melihat kondisi Gereja yang memprihatinkan saat itu, Antonius berkarya dengan semangat pembaruan di Cremona dan kemudian di Milano.

Ia membimbing para imam kembali pada panggilan suci mereka, serta menggerakkan umat melalui pengajaran iman dan teladan hidup suci.

Bersama dua sahabatnya, Bartolomeus Ferrari dan Yakoppo Morigia, ia mendirikan Tarekat Imam-imam Reguler Santo Paulus, atau dikenal sebagai Imam Bernabit. Tarekat ini aktif dalam pendidikan keterampilan, terutama bagi perempuan miskin, dan melahirkan juga Tarekat Suster Angelika dengan bantuan Datu Teralli.

Semangat pelayanan mereka semakin nyata saat wabah pes melanda Milano-Antonius dan para pengikutnya tanpa lelah merawat korban sambil mewartakan Injil. Antonius dikenal sebagai imam yang rendah hati dan tak mengejar jabatan, lebih memilih melayani secara langsung.

Ia wafat pada tahun 1539 di usia 37 tahun, setelah hidupnya dikuras habis demi kemuliaan Tuhan dan martabat Gereja. Ia dinyatakan beato oleh Paus Pius IX pada 1849, dan menjadi santo oleh Paus Leo XIII pada 1897.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga bermanfaat, ya!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Sabtu, 5 Juli 2025

Kejadian 27: 1-5, 15-29

1 Samuel 16: 1-13

Santo Antonius Maria Zakaria