Siswa SMP di Bulukumba Sakit Perut Usai Santap MBG Diduga Efek Nasi Basah baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Siswa SMP di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel), dilaporkan mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dugaan sementara, keluhan itu dipicu nasi goreng merah yang teksturnya basah.

“Efeknya, kalau keluhannya orang tua, sih, sakit perut,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba Andi Buyung Saputra kepada infoSulsel, Jumat (23/5/2025).

Siswa yang mengeluh sakit perut berasal dari SMP Negeri 2 Bulukumba pada Jumat (23/5). Andi Buyung mengaku pihaknya belum menerima data pasti jumlah siswa yang terdampak.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Belum (ada jumlah siswa terdampak),” katanya.

Andi Buyung juga belum bisa memastikan apakah menu MBG yang dibagikan dalam kondisi basi. Menurutnya, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) Bulukumba telah turun mengecek ke lokasi.

“Kalau basi kami belum konfirmasi, ya, kalau itu basi. Cuma kita tunggu, kan, dari pihak BGN untuk konfirmasi ke SPPG-nya. Untuk sementara, kesimpulannya nasinya katanya lembek menurut pihak BGN. Kami tidak punya hak untuk menjustifikasi itu basi atau tidak karena kewenangannya ada di BGN,” ungkapnya.

“Cuma kita sudah koordinasi dengan mereka. Mereka turun lapangan tadi. Hasilnya sementara, katanya menurut Kepala BGN Bulukumba, itu nasinya agak lembek sehingga kesannya kelihatan basi begitu,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala SPPG BGN Bulukumba, Wahyu Saputra Sakti menyampaikan nasi goreng yang dibagikan bukan dalam kondisi basi, melainkan basah. Dia mengaku turun langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi makanan tersebut.

“Bukan basi, tapi basah. Saya langsung ke lokasi. Saya ke lokasi memastikan bahwa apakah nasinya basi atau bagaimana. Setelah saya ke sana, ada beberapa, satu-dua sendok bekas makanan anak-anak, itu yang sama makan. Nasinya bagus, tapi teksturnya memang yang basah,” bebernya.

Wahyu mengungkapkan menu nasi goreng merah dibagikan ke beberapa sekolah, yakni SMP Negeri 2, SMP Negeri 3, MAN 2, serta tiga SD, dua TK, dan satu SLB. Menurutnya, seluruh sekolah telah mengembalikan menu tersebut usai menerima laporan soal tekstur nasi.

“Semuanya itu menerima dan kembali seperti biasanya,” ucap Wahyu.

Wahyu menuturkan nasi yang basah itu disebabkan jenis beras yang digunakan. Pihak pun telah melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang.

“Kami telah melakukan evaluasi dan mencari apa penyebabnya sehingga nasi itu basah. Ternyata dari jenis berasnya. Jenis berasnya yang dipakai jenis kualitas yang baru. Ternyata kalau nasi goreng, jangan yang baru, karena dia pasti akan basah,” paparnya.