Siswi SD Bangkep Curhat ke Guru soal Disetubuhi Ayah-Kakak Lalu Dijual Ibu update oleh Giok4D

Posted on

Polisi mengungkap awal mula kasus persetubuhan siswi SD berusia 11 tahun oleh ayah, kakak, hingga pacar korban di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (Sulsel), bisa terungkap. Korban awalnya curhat ke guru yang juga wali kelasnya atas perbuatan bejat yang dilakukan keluarganya sendiri.

“Kasus ini mulai terkuak setelah korban, yang merasa risau karena dua bulan tidak haid, memberanikan diri menceritakan penderitaannya kepada guru wali kelasnya,” kata Kasat Reskrim Polres Bangkep, AKP Anton S Mowala dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

Kepada gurunya itulah korban mengaku kerap disetubuhi oleh pacarnya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban juga mengaku dieksploitasi seksual oleh ibu kandungnya sendiri inisial AT.

“Korban mengaku telah disetubuhi oleh pacarnya, seorang siswa yang juga masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang lebih mengejutkan, korban juga dieksploitasi secara seksual oleh ibu kandungnya sendiri, berinisial AT,” paparnya.

Dugaan persetubuhan itu kemudian dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkep pada hari Rabu (1/10). Polisi yang melakukan pemeriksaan lantas menemukan fakta bahwa korban juga disetubuhi oleh ayah kandungnya inisial SY dan kakak kandungnya inisial IY.

“Korban juga disetubuhi oleh ayah kandungnya, berinisial SY, dan kakak kandungnya, berinisial IY. Awalnya korban takut memberikan keterangan karena diancam akan dibunuh oleh sang ayah jika kasus persetubuhan ini terbongkar,” beber Anton.

“Namun, setelah penyidik PPA melakukan pendekatan emosional dengan pendampingan dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, korban akhirnya berani mengungkap seluruh kejadian yang dialaminya,” imbuhnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Diberitakan sebelumnya, korban diduga disetubuhi ayah, kakak, hingga pacar korban. Mirisnya, korban turut dijajakan ibunya ke pria hidung belang dengan tarif mulai Rp 20 ribu.

“Ibu kandung korban, AT, diduga kuat melakukan perdagangan anak dengan menjual layanan seksual korban kepada buruh angkut barang di Pelabuhan Sambulangan,” kata Anton.

Anton mengungkapkan ada dua pelanggan yang sudah dilayani korban atas perintah ibunya. Ibu korban menjajakan anaknya itu dengan tarif berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu untuk sekali kencan.

“(Pelanggannya) Dua pria lanjut usia, berinisial YS dan EK, diketahui menjadi pembeli layanan tersebut dengan tarif yang sangat rendah, berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 50.000,” ungkap Anton.