Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) resmi menyerahkan bantuan rumah kepada empat keluarga korban yang meninggal dunia saat demo berujung ricuh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keluarga korban tidak kuasa menahan haru saat memasuki rumah bantuan dari pemerintah.
Pantauan infoSulsel, Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 17.00 Wita, penyerahan bantuan rumah berlangsung di Perumahan Grand Sulawesi, di Lingkungan Cambaya, Kelurahan Bontomanai, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Perwakilan keluarga dari masing-masing empat korban hadir di lokasi.
Dari 4 bantuan rumah, 3 unit di antaranya diserahkan kepada keluarga korban tewas saat gedung DPRD Makassar dibakar. Ketiga korban, yakni Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah Saiful Akbar, staf pribadi anggota DPRD Makassar Sarinawati dan staf Humas DPRD Makassar Muh Akbar Basri alias Abay.
Sementara satu unit rumah lainnya diperuntukkan kepada keluarga driver ojol, Rusdamdiansyah alias Dandi. Pengemudi ojol itu tewas dikeroyok saat demo ricuh di Jalan Urip Sumoharjo Makassar.
Bantuan rumah kepada keempat keluarga korban dilakukan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri PKP, Maruarar Sirait secara bergantian. Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman turut hadir menyaksikan proses penerimaan kunci rumah.
Sejumlah warga tampak memadati lokasi menyaksikan penyerahan bantuan rumah. Salah satu keluarga korban tampak menangis hingga sujud syukur saat memasuki rumah tipe 32 yang diberikan pemerintah.
“Kami bersyukur karena pemerintah perhatikan dan sudah didatangi beberapa menteri, apalagi sampai di kasih rumah,” kata kakak Almarhum Abay, Muhammad Zulkarnaen di lokasi.
Rumah yang diserahkan itu dibangun di atas lahan seluas 6×13 meter persegi dengan luas bangunan 32 meter persegi per unit. Setiap unit terdiri dari ruang tamu, dua kamar tidur dan satu kamar mandi.
Rumah itu juga sudah dilengkapi perabotan rumah tangga berupa meja makan, sofa, springbed hingga satu lemari pakaian. Rumah itu dilengkapi listrik 1.200 watt dan sumber air bersih dari sumur bor.
Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan seluruh biaya kepemilikan rumah ditanggung pemerintah, mulai dari legalitas, sambungan listrik, hingga akses air bersih. Dia menegaskan bantuan ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kami bersyukur rumahnya sudah kami teliti, tentu kami tidak teliti sekarang, tapi sebelumnya sudah ada tim sebelumnya karena kami berkeinginan atas saran Presiden menginginkan rumah subsidi yang layak huni, yang berkualitas,” kata Maruarar.
Maruarar menilai konstruksi bangunan sangat bagus dan memenuhi standar rumah yang layak huni. Kondisi perumahannya juga aman dan nyaman.
“Kami mengecek ke dalam (rumah), dari temboknya, ubinnya, dari atapnya, dari kacanya dari airnya, belakang dapurnya, kami berkeyakinan perumahan ini dan rumah yang diberikan rumah yang layak huni dan berkualitas,” jelasnya.