Sebanyak 7 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya terlibat penembakan yang mengakibatkan 2 anggota Brimob gugur di Kabupaten , Papua Tengah. Usut punya usut, para pelaku terbagi dalam tiga kelompok dengan peran yang berbeda saat merencanakan pembunuhan.
Penembakan tersebut terjadi di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Distrik Siriwo, Nabire pada Rabu (13/8) sekitar pukul 08.45 Wita. Dua anggota Brimob Yon C Nabire, Brigpol M Arif Maulana dan Briptu Nelson C Runaki menjadi korban saat melaksanakan tugas pengamanan proyek rehabilitasi jalan di lokasi.
Satgas Operasi Damai Cartenz yang melakukan penyelidikan menangkap salah satu pelaku bernama Suplianus Bagau alias Siprianus Weya alias Supli (31) di Nabire, Rabu (20/8). Sementara 6 pelaku masih dalam penyidikan lebih lanjut.
“Yang sudah ditangkap Suplianus,” ungkap Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo kepada infocom, Rabu (27/8/2025).
Satgas Operasi Damai Cartenz pun menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap dua personel Brimob di lokasi kejadian pada Selasa (26/8). Salah satu tersangka, Suplianus dihadirkan langsung dalam rekonstruksi tersebut.
“Sebanyak 21 adegan diperagakan untuk menggambarkan peristiwa yang menewaskan dua anggota Brimob,” ungkap Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Rabu (27/8).
Rekonstruksi tersebut dilakukan dengan pengamanan ketat. Para personel didukung 15 kendaraan taktis, 24 pucuk senjata laras panjang, serta perlengkapan body vest dan helm tempur.
Dalam rekonstruksi tersebut terungkap para pelaku menembak dua korban di dua titik berbeda di tempat kejadian perkara (TKP). Ketujuh pelaku terbagi menjadi tiga kelompok saat melakukan penyerangan.
“Para pelaku yang dipimpin Aibon Kogoya terbagi menjadi tiga kelompok,” beber Faizal.
Kelompok pertama melibatkan pelaku berinisial YM, YW dan KM. Kelompok ini bertugas melakukan penembakan terhadap Brigpol M Arif Maulana di TKP 1.
Sementara kelompok kedua melibatkan pelaku inisial TG dan Suplianus. Kelompok kedua ini berperan melakukan penembakan terhadap Briptu Nelson C Runaki di TKP 2.
Kelompok ketiga melibatkan Aibon Kogoya dan pelaku berinisial HM. Kelompok ini berperan memantau situasi di sekitar lokasi pembangunan jalan dan ekskavator.
“Setelah penembakan, pelaku juga merampas senjata api AK-101 dan AK-47 serta body vest milik korban,” ujar Faizal.
Menurut Faizal, pelaku merekam penembakan tersebut. Suplianus Bagau sebagai anggota media KKB, bertugas mendokumentasikan aksi kejahatan kelompok Aibon Kogoya.
“Para pelaku juga sempat membuat video pernyataan sikap di camp darurat mereka yang direkam oleh tersangka Suplianus Bagau,” terangnya.
Faizal menegaskan, rekonstruksi ini merupakan bagian penting dalam proses penyidikan untuk memperkuat bukti hukum. Dia memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur dan transparan.
“Rekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan peran masing-masing pelaku dan menguatkan alat bukti dalam kasus pembunuhan dua personel Brimob,” ujar Faizal.
Faizal juga mengapresiasi personel yang telah bekerja maksimal di lapangan. Pihaknya berkomitmen tetap menjaga keamanan wilayah Papua dari gangguan KKB.
“Kami berkomitmen menegakkan hukum dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Tidak ada tempat bagi kelompok bersenjata yang melakukan kekerasan di tanah Papua,” tegasnya.
Sementara itu, Wakaops Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga menambahkan, rekonstruksi berjalan lancar tanpa kendala keamanan. Tersangka Suplianus Bagau pun kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire usai rekonstruksi.
“Seluruh rangkaian giat berjalan aman, tertib, dan terkendali. Rekonstruksi ini akan menjadi bahan penting untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke jaksa penuntut umum,” jelas Adarma.
Pihaknya memastikan para pelaku lain yang terlibat dalam penyerangan masih dalam pengejaran. Dia meminta masyarakat untuk tenang dan tetap waspada.
“Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung upaya penegakan hukum. Kami akan terus memburu pelaku lainnya yang masih buron,” pungkasnya.
Rekonstruksi Ungkap Peran Pelaku
Komitmen Satgas Damai Cartenz
Faizal menegaskan, rekonstruksi ini merupakan bagian penting dalam proses penyidikan untuk memperkuat bukti hukum. Dia memastikan proses hukum berjalan sesuai prosedur dan transparan.
“Rekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan peran masing-masing pelaku dan menguatkan alat bukti dalam kasus pembunuhan dua personel Brimob,” ujar Faizal.
Faizal juga mengapresiasi personel yang telah bekerja maksimal di lapangan. Pihaknya berkomitmen tetap menjaga keamanan wilayah Papua dari gangguan KKB.
“Kami berkomitmen menegakkan hukum dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Tidak ada tempat bagi kelompok bersenjata yang melakukan kekerasan di tanah Papua,” tegasnya.
Sementara itu, Wakaops Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga menambahkan, rekonstruksi berjalan lancar tanpa kendala keamanan. Tersangka Suplianus Bagau pun kembali diamankan ke Rutan Polres Nabire usai rekonstruksi.
“Seluruh rangkaian giat berjalan aman, tertib, dan terkendali. Rekonstruksi ini akan menjadi bahan penting untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan ke jaksa penuntut umum,” jelas Adarma.
Pihaknya memastikan para pelaku lain yang terlibat dalam penyerangan masih dalam pengejaran. Dia meminta masyarakat untuk tenang dan tetap waspada.
“Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung upaya penegakan hukum. Kami akan terus memburu pelaku lainnya yang masih buron,” pungkasnya.