Dinas Lingkungan Hidup (DLH) , Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkapkan penyebab tumpukan sampah jarang diangkut hingga dikeluhkan warga. Sampah menumpuk gegara mobil dan petugas yang minim.
“Sempat memang juga rusak mobilnya itu. Dia pinjam mobil temannya. Dia tunggu dulu selesai temannya kerja baru dia pakai lagi mobilnya. Ada pekerja ku berhenti. Tapi sudah ada penggantinya,” ungkap Kabid Kebersihan DLH Parepare, Syahrizal kepada infoSulsel, Senin (26/5/2025)
Syahrizal mengatakan dua petugas yang berhenti berpengaruh pada pelayanan. Terlebih saat ini juga cakupan pelayanan kebersihan makin luas.
“Karena kan wilayah cakupan pelayanan juga ini tambah luas. Ada macam perumahan itu kan tidak bisa disepelekan juga sampah dari perumahan itu,” ucapnya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dia mengungkapkan ada kenaikan debit sampah itu dari tahun lalu. Perumahan yang dilayani saat ini jumlahnya naik dua kali lipat.
“Apalagi sekarang 2025 itu yang perumahan yang kami layani 2 kali lipat dibanding 2023 yang lalu. 2024 itu naik 2 kali lipat. Kondisinya berlangsung berlanjut di 2025 juga,” ungkapnya.
Dia memaparkan, jumlah armada tidak bertambah sejak tahun 2023. Ada sebanyak 17 unit pikap dan 18 truk diturunkan setiap hari mengangkut sampah rumah tangga.
“Kalau armada itu tidak ada perubahan karena saya masuk 2023 begitu-begitu. Kalau yang pikapnya itu ada 17 unit. Kemudian yang truk besar itu 18,” ujarnya.
Syahrizal melanjutkan, jadwal pengangkutan sampah itu seharusnya dilakukan satu kali setiap hari. Namun karena mobilnya kurang jadi ada pengaturan.
“Iya (mobil sampah kurang). Tapi kan sudah dipikirkan Pak Wali juga itu. Untuk tahun ini ada penambahan 1 unit truck dengan 1 unit pikap. Ada 1 motor 3 roda juga,” jelasnya.
Dia juga mengakui sudah ada beberapa mobil sampah yang rusak tetapi tetap dipakai. Kondisi itu juga kadang membuat pelayanan terhambat kalau mobil masuk bengkel.
“Sebenarnya kalau mau bilang cukup, tidak. Maksudnya masih banyak yang mau di-ini (perbaiki). Termasuk armada yang sebenarnya bisa diganti juga, tapi kami masih operasikan,” imbuh Syahrizal.
Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan sampah dibiarkan menumpuk dan cuma diangkut dua kali dalam sepekan. Situasi tersebut membuat sampah menimbulkan bau menyengat yang mengganggu masyarakat.
“Biasanya itu dua hari satu kali datang mobil sampah. Sekarang ini cuma dua kali satu minggu. Jadi menumpuk sampah,” ungkap salah seorang warga bernama Nurlela kepada infoSulsel, Senin (26/5).