Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan sadis pria inisial S (47) di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Penganiayaan berujung kematian itu diduga dipicu perkara selang air di kebun dengan terduga pelaku inisial A.
“Korban ini sering berselisih dengan terduga pelaku soal selang air,” kata Kasi Humas Polres Kolaka Utara Aipda Ahmad Saiful kepada infocom, Senin (14/7/2025).
Saiful mengungkapkan terduga pelaku A diduga kerap mencabut selang air yang dialiri di kebun korban. Akibatnya, lahan perkebunan korban kerap tidak teraliri air.
“Keterangan istri korban, selang air suaminya sering dicabut oleh terduga pelaku sehingga lahan perkebunan ladanya tidak dialiri air,” bebernya.
Saiful pun menduga perkara selang air tersebut jadi motif perselisihan keduanya. Hingga akhirnya terjadilah penganiayaan yang menyebabkan S meregang nyawa.
“Dugaan awalnya perselisihan air,” ungkapnya.
Sementara itu, dugaan pria inisial A sebagai terduga pelaku pembunuhan karena tombak yang tertancap di badan korban merupakan miliknya. Kemudian, terduga pelaku saat ini juga tidak berada di rumahnya.
“Kalau untuk memastikan bahwa pelaku adalah inisial A berdasarkan dari tombak, diperoleh informasi tombak milik A,” bebernya.
Ia menambahkan, sampai saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku. Ia menduga terduga pelaku bersembunyi di dalam hutan.
“Terduga pelaku untuk saat ini masih belum diketahui secara pasti keberadaannya, diperkirakan masih bersembunyi di hutan karena sudah terbiasa hidup di hutan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, korban ditemukan tewas di Desa Loka, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara, pada Sabtu (12/7) sekitar pukul 17.00 Wita. Polisi yang mendapatkan laporan warga langsung menuju lokasi kejadian.
“Iya benar, korban ditemukan dengan luka sabetan sajam dan tombak,” kata Ipda Andi Jusman dalam keterangannya, Minggu (13/7).
Dari video dilihat infocom, korban S mengalami beberapa luka, di antaranya pada dada dengan kondisi tombak dengan gagang bambu masih tertancap, luka sabetan sajam di bahu kiri, telapak tangan kanan putus, dan di telapak kiri nyaris putus. Kondisi korban bersimbah darah.