Malut United dipastikan tampil tanpa Yakob Sayuri saat menantang PSM Makassar. Komdis PSSI menjatuhkan sanksi larangan bermain sebanyak tiga pertandingan kepada eks pemain Juku Eja itu.
Sanksi diberikan menyusul insiden yang terjadi seusai pertandingan pekan ke-13 Super League 2025/2026 antara Malut United vs Persita Tangerang di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (23/11). Yakob dianggap melakukan tindakan kekerasan fisik kepada fotografer setelah pertandingan berakhir.
Imbasnya, Komite Disiplin PSSI pada 27 November 2025 menetapkan sanksi larangan bermain sebanyak tiga pertandingan kepada winger Laskar Kie Raha itu. Dia juga dijatuhi sanksi berupa denda senilai Rp 10 juta.
Selain Yakob, Komdis PSSI juga menjatuhkan tiga sanksi lain terhadap ofisial Malut United. Mereka adalah David Glen Oei dan Achmad Resal Octavian.
Keduanya masing-masing dihukum larangan mendampingi tim selama empat pertandingan serta denda Rp 50 juta karena tindakan tidak sportif. Selain itu, tim Malut United turut menerima teguran keras akibat dugaan intimidasi terhadap perangkat pertandingan.
Sejauh ini, Yakob tampil cukup menonjol bersama Malut United. Dari sepuluh penampilan di Super League 2025/2026, ia telah mencatat empat gol dan dua assist, menjadikannya salah satu motor serangan yang konsisten bagi Laskar Kie Raha.
Absennya Yakob juga menjadi keuntungan tersendiri bagi PSM. Sebab, Malut United masih harus menghadapi Persib Bandung sebelum bertemu Juku Eja, dan Yakob sudah dipastikan tidak bisa tampil di dua laga tersebut.
Kendati begitu, di saat yang sama, PSM juga sebenarnya tidak dalam kondisi terbaik. Dalam laga nanti, skuad asuhan Tomas Trucha kehilangan dua pemain inti, Aloisio Soares dan Akbar Tanjung yang terkena akumulasi kartu.
Meski begitu, absennya Yakob tetap memberi ruang lebih besar bagi PSM untuk mengurangi ancaman dari sisi sayap Malut United. Kedua tim akan berhadapan di Stadion BJ Habibie Parepare, Minggu (21/12).
