54 Peserta Demo Kenaikan PBB di Bone Diamankan, Diduga Konsumsi Sabu-Miras

Posted on

Sebanyak 54 orang diamankan usai demo ricuh penolakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di kantor , Sulawesi Selatan (Sulsel). Dari hasil pemeriksaan, sejumlah orang di antaranya diduga mengonsumsi minuman keras hingga sabu sebelum ke lokasi demo.

“Untuk masyarakat yang sudah diamankan ada 54 orang, mereka bukan lagi pendemo yang melaksanakan aksinya dengan baik. Tetapi mereka ini pendatang ada dari Wajo, Enrekang, dan ada 16 orang yang tidak memiliki identitas sama sekali,” ujar Dandim 1407/Bone Letkol Inf Laode Muhammad Idrus kepada wartawan Rabu (20/8/2025).

Idrus mengatakan, puluhan orang yang diamankan diduga tergabung dalam kelompok anarko yang menyusup dalam aksi unjuk rasa. Mereka diduga memprovokasi hingga membuat demonstrasi berujung ricuh.

“Kebetulan kemarin waktu mereka (pendemo) selesai aksi sekitar pukul 18.40 Wita. Pada saat itu mereka ada beberapa yang bukan mahasiswa,” tuturnya.

Dari hasil interogasi, para terduga pelaku yang diamankan sempat meminum alkohol sebelum ke lokasi demo. Beberapa di antara mereka juga dinyatakan positif mengonsumsi narkoba berdasarkan tes urine.

“Rata-rata ada 10 orang yang diperiksa sudah minum alkohol, menggunakan sabu, dan bahkan sudah ada yang berhubungan badan dengan perempuan baru datang ke lokasi demo. Mereka bukan lagi tujuannya demo PBB-P2, mereka menginginkan Bone tidak baik, dan menginginkan seperti Pati,” ujarnya.

“Setengah 1 malam baru selesai ini (aksi unjuk rasa). Semua rata-rata anak-anak usia 21 tahun dan anak SMA. Bone saat ini ada orang yang ingin merusak. Mereka bukan demo PBB-P2, mereka ingin menunjukkan kerusakan di Bone,” sambung Idrus.

Diketahui, demo penolakan kenaikan tarif PBB-P2 di kantor Bone Bupati berakhir ricuh pada Selasa (19/8). Aksi unjuk rasa diwarnai pelemparan batu hingga aparat melepaskan tembakan gas air mata berulang kali untuk membubarkan massa.

“Aksi disusupi oleh kelompok anarko. Ini yang memicu terjadinya bentrok,” ujar Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada infoSulsel, Selasa (19/8).

Menurut Sugeng, massa yang menyuarakan aspirasinya sedianya sudah bubar. Namun ada beberapa orang yang diduga kelompok anarko masih bertahan dan melakukan provokasi.

“Saya sudah koordinasi dengan semua korlap, dan mereka sudah ada di rumah. Yang sekarang bertahan dengan polisi adalah kelompok anarko,” imbuhnya.