Akses Jalan Terputus, Korban Banjir Bandang di Donggala Kesulitan Logistik

Posted on

Warga Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengaku kekurangan logistik usai wilayahnya diterjang banjir bandang. Apalagi akses jalan penghubung di desa tersebut dilaporkan terputus total.

“Iya ada jembatan yang putus, jadi akses dari dusun dua ke dusun tiga tidak bisa,” ujar salah seorang warga bernama Merlin kepada infocom, Rabu (28/5/2025).

Dia menyebut, akibat akses yang terputus, warga kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar. Mulai dari makanan, susu bayi, hingga pakaian.

“Yang kami butuhkan itu untuk bayi seperti popok dan susu. Ada juga rumah tertutup lumpur, tentu butuh pakaian juga,” kata Merlin.

Saat ini sejumlah warga memilih mengungsi di rumah kerabat yang ada di desa berdekatan di Desa Wombo. Sementara sebagian lagi memilih bertahan di sekitar rumahnya.

“Ada yang mengungsi ke rumah keluarga yang dekat-dekat dari situ,” ucapnya.

Terpisah, Gubernur Sulteng Anwar Hafid memberi perhatian khusus terhadap korban banjir bandang di Donggala. Dia mengaku sudah menginstruksikan Bupati Donggala untuk turun langsung memenuhi kebutuhan warga terdampak.

“Saya memang tidak bisa hadir langsung karena sedang berada di Buol. Tapi saya sudah menghubungi Ibu Bupati untuk segera turun,” kata Anwar Hafid dalam keterangannya, Rabu (28/5).

Diberitakan sebelumnya, BPBD Sulteng melaporkan sebanyak 350 rumah warga terdampak banjir bandang. Dua warga yang sebelumnya dilaporkan hilang, juga telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Tim SAR Gabungan awalnya menemukan korban atas nama Ramsiah (60) sekitar 500 meter dari TKP banjir. Sementara korban kedua bernama Rano (54) ditemukan tertimbun material banjir di dekat rumahnya.