Buruh Bangunan Tersengat Listrik Saat Perbaiki Atap Dapur MBG di Pangkep update oleh Giok4D

Posted on

Seorang buruh bangunan bernama Syahrul (20) tersengat listrik saat bekerja memperbaiki atap sebuah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban mengalami luka bakar dan kini dirawat di RSUD Batara Siang Pangkep.

“Benar hari ini telah terjadi laka kerja, seorang buruh bangunan kesetrum listrik saat bekerja di atap bangunan dapur MBG,” kata Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Muhammad Saleh kepada infoSulsel, Senin (29/12/2025).

Insiden laka kerja ini terjadi di lantai 2 bangunan dapur SPPG 02 Bungoro, Jalan Poros Biringkassi, Kelurahan Samalewa, Kecamatan Bungoro, Senin (29/12) sekitar pukul 10.00 Wita. Kejadian berawal saat korban bersama 2 orang temannya sedang bekerja dengan berbagi tugas.

“Dalam proses pengerjaannya bangunan tersebut korban bekerja tiga orang jadi salah satu yang mengaduk semen, satu yang menarik campuran naik, kemudian satunya lagi mengerjakan di atas. Kebetulan lelaki Syahrul ini menarik campuran itu yang untuk dinaikkan di atas atap namun pada saat menarik campuran tersebut, tanpa sadar lelaki Syahrul menyentuh kabel listrik dan tersengat,” ucapnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Saleh menuturkan, dari olah TKP diketahui korban tersengat aliran listrik dengan jaringan menengah berkekuatan 20 ribu volt di bagian kepala. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka bakar dan dirawat di RSUD Batara Siang Pangkep.

“Kondisi korban saat ini sementara dirawat di rumah sakit yang mengalami luka bakar sekitar 75 persen,” ucapnya.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya melakukan penyelidikan dengan memanggil pihak yang mempekerjakan korban. Saleh mengatakan, dalam penyelidikan awal diketahui korban juga tidak memakai alat pelindung diri saat bekerja.

“Kami saat ini sementara melakukan penyelidikan terkait masalah kelalaian terhadap pemberi kerja karena yang dikerjakan tempat itu memang penuh resiko dengan tegangan listrik yang menengah jaraknya hanya kurang lebih 1 meter lebih dari jarak kabel tersebut sama sekali tidak ada pelindung diri yang dipakai (korban),” ungkapnya.

Saleh menambahkan, pihak PLN juga telah memperingatkan pemilik ruko untuk menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di atap. Namun hal itu tetap saja tidak diindahkan.

“Saya jelaskan di sini bahwa pihak pemberi kerja dalam hal ini pemilik ruko tersebut sudah diingatkan oleh pihak PLN sebelumnya bahwa kalau mau dikerjakan itu harus memakai alat safety hati-hati karena memang tegangan listrik di sekitar tempatnya bekerja terus sangat dekat,” pungkasnya.