Langkah Strategis Prof JJ Bentuk 315 TRG Unhas Jadi Mesin Pendorong Riset

Posted on

Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi.

Universitas Hasanuddin (Unhas) terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan di Indonesia, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Langkah strategis dan visioner yang diambil oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc telah membuahkan hasil yang sangat nyata. Salah satunya melalui inisiasi dan penguatan Thematic Research Group (TRG).

Program unggulan ini dirancang secara khusus untuk menjadi motor utama yang akan menghasilkan capaian-capaian monumental dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan, inovasi, dan solusi atas permasalahan yang dihadapi dunia.

TRG di Unhas didefinisikan sebagai kelompok riset yang terfokus, produktif, dan berorientasi pada dampak di tingkat fakultas. Tujuannya sangat jelas: memperkuat kapasitas riset internal dan meningkatkan kualitas tridarma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat). Kelompok ini dipimpin oleh seorang ketua dan berkarakteristik pada fokus tema riset spesifik, keterlibatan aktif dalam kegiatan penelitian, serta kontribusi dalam memajukan pengetahuan, mendorong inovasi, dan memecahkan persoalan di tengah masyarakat.

Inisiatif pembentukan TRG ini merupakan gagasan monumental. Prof JJ, demikian beliau akrab disapa, memiliki visi yang kuat untuk mengubah lanskap riset di Unhas agar tidak hanya berhenti pada publikasi semata, tetapi juga harus berhulu dan berhilir, menghasilkan inovasi yang terasa manfaatnya langsung oleh masyarakat, sejalan dengan visi Kemdiktisaintek.

Rektor meyakini bahwa dengan adanya fokus dan kolaborasi dalam kerangka TRG, riset di Unhas akan menjadi lebih terarah, efisien, dan memiliki daya ungkit yang jauh lebih besar. TRG diharapkan menjadi motor utama yang akan menghasilkan berbagai indikator kinerja utama (IKU) universitas, termasuk peningkatan jumlah kolaborator internasional, publikasi bereputasi tinggi, dan paten yang siap diimplementasikan.

“TRG bukan hanya sekadar kelompok kerja, melainkan episentrum keunggulan riset tematik yang harus berorientasi pada penyelesaian masalah-masalah bangsa dan dunia. Kita ingin riset Unhas benar-benar berdampak, menjadi solusi, dan mendorong kemandirian serta kemajuan daerah dan nasional,” ujar Prof JJ dalam berbagai kesempatan.

Meski tergolong inisiatif yang relatif baru, semangat yang diusung TRG telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan performa Unhas di kancah nasional maupun internasional. Data terbaru menunjukkan bahwa keberadaan TRG-sebagai penanda kuatnya budaya riset-memiliki korelasi erat dengan capaian institusional yang patut dibanggakan.

Salah satu capaian paling bergengsi adalah keberhasilan Unhas menembus jajaran top 1000 dalam QS World University Rankings. Peningkatan peringkat ini merupakan indikasi kuat dari kualitas akademik dan reputasi riset Unhas yang diakui secara global, di mana TRG berkontribusi besar dalam jejaring riset internasional.

Di tingkat nasional, performa digital dan riset Unhas juga meroket:

Capaian-capaian ini adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi yang diwadahi oleh TRG, yang kini menjadi salah satu pilar utama strategi Unhas menuju World Class University (WCU).

Hingga saat ini, antusiasme dan komitmen peneliti Unhas terhadap program TRG sangat tinggi. Secara keseluruhan, sebanyak 311 TRG telah terbentuk. Dari jumlah tersebut, 245 TRG telah mendapatkan persetujuan resmi, sementara sisanya masih dalam proses finalisasi yang juga akan segera disetujui. Ini mencerminkan adanya lebih dari 300 fokus tema riset yang terstruktur di seluruh fakultas di Unhas.

Keberadaan ratusan TRG ini melibatkan sumber daya manusia riset yang sangat besar. Tercatat, program ini telah melibatkan 1.244 peneliti dari berbagai disiplin ilmu di Unhas, menciptakan sebuah ekosistem riset interdisipliner yang masif dan komprehensif.

Lebih lanjut, dampak globalisasi dan keinginan untuk menghasilkan riset yang relevan di tingkat dunia membuat TRG sangat aktif membangun jejaring. Hal ini terbukti dengan masifnya keterlibatan mitra riset dari mancanegara. TRG Unhas berhasil menggandeng 513 kolaborator internasional dari berbagai negara.

Kolaborasi internasional ini menjadi indikator penting dalam penilaian universitas kelas dunia dan merupakan salah satu IKU utama yang didorong oleh TRG. Kerja sama ini mencakup riset bersama, pertukaran pengetahuan, hingga publikasi di jurnal-jurnal bereputasi tinggi. Kehadiran ratusan kolaborator internasional ini memperkuat harapan bahwa TRG akan menjadi jembatan bagi Unhas untuk berkontribusi pada solusi masalah global.

Inti dari filosofi TRG adalah menghasilkan riset yang berdampak. Riset tidak boleh menjadi menara gading yang terpisah dari realitas sosial. Oleh karena itu, tema-tema yang diangkat oleh TRG sangat beragam, mulai dari isu-isu kemaritiman, energi terbarukan, ketahanan pangan, hingga kesehatan masyarakat dan sosial humaniora. Semua berujung pada satu tujuan: menerjemahkan hasil penelitian menjadi inovasi, kebijakan publik, atau teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan dukungan penuh dari Rektorat dan komitmen ratusan peneliti serta jaringan internasional yang luas, TRG Unhas diposisikan sebagai akselerator utama transformasi riset Unhas. Keberhasilan TRG dalam menghasilkan publikasi, menarik kolaborator, dan pada akhirnya, menciptakan dampak positif bagi masyarakat, akan menjadi penentu posisi Unhas sebagai salah satu universitas riset terkemuka di Asia Tenggara.

Program TRG Unhas membuktikan bahwa dengan strategi yang terfokus, kepemimpinan yang visioner, dan semangat kolaborasi yang kuat, sebuah perguruan tinggi dapat secara fundamental mengubah dan meningkatkan kontribusinya bagi kemajuan peradaban. Ini adalah kisah sukses tentang bagaimana riset tematik mampu menjadi mesin pendorong pencapaian institusional dan mewujudkan janji tridarma perguruan tinggi untuk pembangunan bangsa dan negara. Unhasku Bersatu, Unhasku Kuat.

Oleh:

Dr. Ir. M. Rijal Idrus, M.Sc
Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas

Visi Rektor: Menjadikan Riset Unhas Berdampak Global

Skala Luas dan Jaringan Internasional TRG

Menuju Riset yang Bermanfaat Nyata

Meski tergolong inisiatif yang relatif baru, semangat yang diusung TRG telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan performa Unhas di kancah nasional maupun internasional. Data terbaru menunjukkan bahwa keberadaan TRG-sebagai penanda kuatnya budaya riset-memiliki korelasi erat dengan capaian institusional yang patut dibanggakan.

Salah satu capaian paling bergengsi adalah keberhasilan Unhas menembus jajaran top 1000 dalam QS World University Rankings. Peningkatan peringkat ini merupakan indikasi kuat dari kualitas akademik dan reputasi riset Unhas yang diakui secara global, di mana TRG berkontribusi besar dalam jejaring riset internasional.

Di tingkat nasional, performa digital dan riset Unhas juga meroket:

Capaian-capaian ini adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi yang diwadahi oleh TRG, yang kini menjadi salah satu pilar utama strategi Unhas menuju World Class University (WCU).

Hingga saat ini, antusiasme dan komitmen peneliti Unhas terhadap program TRG sangat tinggi. Secara keseluruhan, sebanyak 311 TRG telah terbentuk. Dari jumlah tersebut, 245 TRG telah mendapatkan persetujuan resmi, sementara sisanya masih dalam proses finalisasi yang juga akan segera disetujui. Ini mencerminkan adanya lebih dari 300 fokus tema riset yang terstruktur di seluruh fakultas di Unhas.

Keberadaan ratusan TRG ini melibatkan sumber daya manusia riset yang sangat besar. Tercatat, program ini telah melibatkan 1.244 peneliti dari berbagai disiplin ilmu di Unhas, menciptakan sebuah ekosistem riset interdisipliner yang masif dan komprehensif.

Lebih lanjut, dampak globalisasi dan keinginan untuk menghasilkan riset yang relevan di tingkat dunia membuat TRG sangat aktif membangun jejaring. Hal ini terbukti dengan masifnya keterlibatan mitra riset dari mancanegara. TRG Unhas berhasil menggandeng 513 kolaborator internasional dari berbagai negara.

Kolaborasi internasional ini menjadi indikator penting dalam penilaian universitas kelas dunia dan merupakan salah satu IKU utama yang didorong oleh TRG. Kerja sama ini mencakup riset bersama, pertukaran pengetahuan, hingga publikasi di jurnal-jurnal bereputasi tinggi. Kehadiran ratusan kolaborator internasional ini memperkuat harapan bahwa TRG akan menjadi jembatan bagi Unhas untuk berkontribusi pada solusi masalah global.

Skala Luas dan Jaringan Internasional TRG

Inti dari filosofi TRG adalah menghasilkan riset yang berdampak. Riset tidak boleh menjadi menara gading yang terpisah dari realitas sosial. Oleh karena itu, tema-tema yang diangkat oleh TRG sangat beragam, mulai dari isu-isu kemaritiman, energi terbarukan, ketahanan pangan, hingga kesehatan masyarakat dan sosial humaniora. Semua berujung pada satu tujuan: menerjemahkan hasil penelitian menjadi inovasi, kebijakan publik, atau teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan dukungan penuh dari Rektorat dan komitmen ratusan peneliti serta jaringan internasional yang luas, TRG Unhas diposisikan sebagai akselerator utama transformasi riset Unhas. Keberhasilan TRG dalam menghasilkan publikasi, menarik kolaborator, dan pada akhirnya, menciptakan dampak positif bagi masyarakat, akan menjadi penentu posisi Unhas sebagai salah satu universitas riset terkemuka di Asia Tenggara.

Program TRG Unhas membuktikan bahwa dengan strategi yang terfokus, kepemimpinan yang visioner, dan semangat kolaborasi yang kuat, sebuah perguruan tinggi dapat secara fundamental mengubah dan meningkatkan kontribusinya bagi kemajuan peradaban. Ini adalah kisah sukses tentang bagaimana riset tematik mampu menjadi mesin pendorong pencapaian institusional dan mewujudkan janji tridarma perguruan tinggi untuk pembangunan bangsa dan negara. Unhasku Bersatu, Unhasku Kuat.

Oleh:

Dr. Ir. M. Rijal Idrus, M.Sc
Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas

Menuju Riset yang Bermanfaat Nyata