Kantor Sementara Belum Siap, Legislator DPRD Makassar Masih Nomaden

Posted on

Legislator DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga kini belum menempati kantor sementara di Perumnas Hertasning karena belum siap. Pimpinan dewan menyebut aktivitas kedewanan masih dilakukan secara nomaden.

“Kami masih menunggu konfirmasi Pak Sekwan terkait pembenahan kantor sementara yang kita mau tempati. Sampai sekarang kami masih menunggu,” ujar Wakil Ketua I DPRD Makassar Andi Suharmika kepada infoSulsel, Rabu (1/10/2025).

Suharmika mengaku hanya mendapat laporan bahwa renovasi gedung Perumnas Hertasning masih dalam pengerjaan. Dia menyebut proses pembenahan tersebut masih terus berjalan.

“Saya cuma terima laporan beberapa hari yang lalu dari Pak Sekwan. Katanya on progress dan segera selesai,” katanya.

Menurut legislator Golkar ini, rapat-rapat kedewanan sementara dilakukan secara virtual maupun di lokasi yang disepakati bersama. Dia menegaskan fungsi dewan tetap berjalan normal.

“Aktivitas kedewanan berjalan seperti biasanya. Rapat-rapat kita lakukan via virtual Zoom,” ucapnya.

“Ada juga teman-teman lakukan rapat offline, tapi di tempat-tempat yang disepakati. Contohnya, komisi-komisi berjalan secara normal. Pimpinan juga berjalan seperti biasanya,” tambahnya.

Untuk rapat paripurna, Suharmika menyebut DPRD Makassar terakhir melaksanakan paripurna APBD Perubahan 2025 secara virtual pada awal September lalu. Setelah itu belum ada jadwal baru.

“APBD Perubahan kemarin kita lakukan. Kita Zoom. Setelah itu belum ada,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPRD (Sekwan) Makassar Andi Rahmat Mappatoba menjelaskan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Perumnas Hertasning untuk kantor sementara. Namun, kontrak resmi masih menunggu proses lebih lanjut.

“Kita sudah mengadakan perjanjian kerja sama dengan Perumnas. Pada prinsipnya kita sudah deal berkait dengan harga. Hanya saja memang penganggarannya ini masuk ke APBD perubahan. Sisa kita menunggu nomor perda perubahan,” ujarnya.

Rahmat menyebut renovasi gedung Perumnas sudah mendekati rampung. Beberapa bagian hanya membutuhkan pembenahan kecil.

“Saya kira memang untuk progres kita sementara lakukan pembenahan sedikit demi sedikit. Apa saja yang perlu kita benahi mungkin ada sedikit atapnya yang bocor, perbaikan plafon, penataan ruang yang dimaksimalkan dengan kondisi yang ada,” katanya.

Meski begitu, Rahmat mengaku belum ada jadwal kepastian penempatan. Sesuai kesepakatan seharusnya dewan sudah bisa masuk per 1 Oktober 2025.

“Yang jelas memang ini mungkin… karena kan sesuai dengan perjanjian kesepakatan kami dengan Perumnas itu terhitung dengan mulai 1 Oktober. Mudah-mudahan dalam waktu dekatlah,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, DPRD Makassar bakal menempati kantor sementara di Perumnas Hertasning setelah gedung lama mereka hangus dibakar massa. Rencana masuk ke kantor baru itu dijadwalkan mulai 1 Oktober 2025.

“Mudah-mudahan kalau bisa awal bulan depan setelah pemeliharaan. Terhitung 1 Oktober sudah bisa masuk. Mudah-mudahan secepatnya, mudah-mudahan bisa sebelum itu. Kontraknya kita mulai 1 Oktober lah,” ujar Sekretaris DPRD (Sekwan) Makassar Andi Rahmat kepada wartawan, Rabu (10/9).

Rahmat menyebut biaya sewa kantor sementara itu mencapai Rp 650 juta per tahun. Naik Rp 200 juta dari sebelumnya sebab sudah termasuk biaya asuransi dan notaris.

“Mereka (Perumnas Hertasning) menawarkan harga sewa itu Rp 650 juta per tahun. Sudah include biaya asuransi dan biaya notaris terkait dengan sewa-menyewa,” katanya.